Situbondo, bhasafm.co.id- Sekitar 1.500 santri kepulauan kembali ke pondok pesantren di Kabupaten Situbondo, tempat mereka menempa ilmu pengetahuan, setelah libur Lebaran lebih dari sebulan.
Santri ini mayoritas menimba ilmu di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, selebihnya di Pondok Pesantren Walisongo dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Kabupaten Probolinggo.
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Situbondo, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Abdul Hamid mengaku, Kamis (10/4) merupakan puncak arus balik santri. Ada sekitar 1.500 santri yang datang pada Kamis.
Mereka diangkut menggunakan tiga kapal ferry di antaranya KMP Munggiyango Hulalo mengangkut sebanyak 701 santri, KMP Wicitra Dharma I yang mengangkut 450 santri dan KMP Dharma Bahari Sumekar III yang mengangkut sekitar 400 santri.
Sementara itu, pada Rabu (9/4) kemarin kedatangan santri kepulauan mencapai 4.000 ribu lebih, sehingga total santri yang telah kembali ke pondok pesantren melalui Pelabuhan Jangkar sekitar 6.000 orang.
Abdul Hamid mengatakan bahwa puncak arus balik santri telah berakhir. Sehingga kapal ferry hanya mengangkut pemudik dari kepulauan yang akan kembali bekerja setelah libur Lebaran. Puncak arus balik warga kepulauan diperkirakan akan terjadi pada Jumat (11/4).
Akan ada kapal balik gratis bagi warga Pulau Raas Madura pada hari ini, Jumat (11/4) dengan estimasi penumpang sebanyak 350 orang dan 150 kendaraan roda dua. Kapal balik gratis ini merupakan program Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Catatan BPTD, setelah Lebaran 1446 Hijriah sudah ada sekitar 15 ribu warga kepulauan Madura yang menyeberang melalui Pelabuhan Jangkar. Mayoritas mereka bekerja di Bali.