Situbondo– Sekolah yang mengharuskan siswanya menggunakan smartphone, diingatkan berhati-hati karena dapat memicu siswa jadi plagiat. Demikian diungkapkan Prof. DR. Agus Sartono, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, saat berkunjung ke Situbondo beberapa waktu lalu.
Menurut Agus Sartono, para guru harus mengajarkan etika berkomunikasi menggunakan smartphone. Saat mengerjakan tugas sekolah, para siswa harus dilarang copy paste, karena plagiat merupakan pelanggaran terbesar di dunia akademik.
Agus Sartono menambahkan, kalau pun harus copy paste harus tetap menyebutkan sumber aslinya. Hal semacam itu kata Agus Sartono, menjadi tantangan tersendiri bagi para guru di sekolah, agar terus mengingatkan siswa untuk bijak menggunakan teknologi informasi.
Agus Sartono mengakui, saat ini dunia pendidikan tak bisa menghindari kemajuan teknologi informasi. Namun yang terpenting para siswa harus maju karena teknologi, bukan jadi malas belajar bahkan jadi plagiat karena adanya kemudahan teknologi.
Para guru kata Agus Sartono, harus terus mengajari etika dan nilai-nilai integritas. Karena setinggi apapun prestasi di sekolah, tidak akan ada artinya apa-apa jika tidak miliki krakter dan etika berkonumikasi yang baik.
Lebih jauh Agus Sartono, menegaskan, bahwa penggunaan smartphone juga mengancam kehidupan rumah tangga. Dibeberapa tempat tingginya kasus angka perceraian disebabkan karana smartphone.
Oleh karena itu, Agus Sartono, berharap, agar semua pihak harus bijak menggunakan teknologi informasi. Saat ini, Pemerintah sudah memiliki UU ITE, jadi tidak bisa sembarangan menggunakan handphone karena bisa terjerat hukum.