A.M Kuncoro Angkat Keindahan Tapal Kuda Lewat Karyanya

0
283
A.M Kuncoro - Africa Van Java

Indonesia yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati telah menarik banyak minat wisatawan domestik bahkan mancanegara. Hal ini pula yang menjadi inspirasi banyak musisi dalam melahirkan karya

– karya terbaiknya. Begitu pula A.M Kuncoro yang terpesona dengan keindahan Tapal Kuda (Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember, Asem Bagus, Banyuwangi) ketika mengadakan Road “Serba Sultan” Show di pertengahan April 2022. Di tengah kesibukan tour promo yang dijalaninya,

A.M Kuncoro sempat menangkap keindahan Tapal Kuda dan menuangkannya dalam karya “Trilogi Tapal Kuda”, sebuah epilog yang berisi 3 lagu: Banyuwangi, Baluran Masih Menanti dan Africa Van Java.

“Banyuwangi dan Baluran Masih Menanti sudah rilis di bulan September dan Oktober, ini kita rilis lagu ketiga yang sekaligus menjadi penutup cerita dari Trilogi Tapal Kuda: Africa van Java”, ujar A.M Kuncoro. Istilah “Africa van Java” bukanlah istilah baru yang mengacu pada keindahan Taman Nasional Baluran di saat musik kering yang sangat mirip dengan pemandangan padang savana di Benua Afrika. “Tapi belum ada yang membuat lagu tentang Africa van Java, padahal itu gimik yang sangat kuat untuk menarik wisatawan mancanegara,” jelas A.M Kuncoro.

Walau saat ini A.M Kuncoro berdomisili di Yogyakarta, namun kecintaannya pada keindahan nusantara, menggugah semangatnya untuk mengangkatnya dalam lagu-lagu yang ditulisnya. Bagi A.M Kuncoro yang juga sering dipanggil AMK ini, sebagai bangsa Indonesia kita harus mengenal semua wilayah nusantara dan bangga dengan keindahan alam dan keindahan budaya nusantara. Kebanggaan tersebut harus diwujudkan dengan produktifitas tanpa batas tanpa harus merusak kekayaan alam, karena kekayaan alam dapat dikemas dengan kreatif dan menghasilkan karya yang tak pernah habis.

“Menjual kekayaan alam tanpa mengambil barang apapun dari alam, itu istilah saya. Misal dengan menjual nilai sejarah, seni budaya, maupun tradisi lokal, kisah maupun cerita lokal seperti mitos, cerita nenek moyang, dongeng dan banyak karya seni lain yang bisa memberi nilai lebih untuk dijual “, jelas A.M Kuncoro yang senang berpetualang dan jalan-jalan.

Ketika ditanya mengenai alasan pengambilan judul-judul lagu di dalam Trilogi Tapal Kuda, A.M Kuncoro mengatakan bahwa ini adalah bagian dari proses kreatifnya bersama team Prima Founder Records. Menurutnya, Trilogi Tapal Kuda memiliki sebuah alur cerita romantis yang terkandung di dalam ketiga lagunya: Africa van Java, Baluran Masih Menanti dan Banyuwangi.

“Dua dari tiga lagu yang ada dalam trilogi mengambil setting lokasi Taman Nasional Baluran. Banyak orang Indonesia sendiri belum mengenal Taman Nasional yang memiliki banyak lokasi menarik”, tambahnya. Lokasi yang menarik yang dimaksud antara lain seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, dan Pandean atau Candi Bang.

 

“Ini baru Baluran saja, padahal Tapal Kuda masih memiliki banyak kota-kota lain yang pastinya memiliki
keistimewaannya masing-masing. Misal: Bondowoso dengan sebutan Kota Tape, Jember yang menjadi
produsen cerutu terbaik di dunia, Probolinggo yang terkenal dengan keindahan Gunung Bromo dan
Budaya Suku Tengger yang mendiaminya”, jelas A.M Kuncoro dengan penuh semangat.

Menurutnya pihak pemerintah daerah sudah membuka potensi-potensi daerah tersebut dengan menyediakan dan memelihara serta meningkatkan sarana dan prasarana yang baik. Dengan jalanan yang lebih lebar dengan kondisi jalan yang lebih baik membuat destinasi – destinasi wisata tersebut dapat diakses dengan lebih mudah. “Kita juga harus ikut membantu secara mandiri untuk mempromosikannya melalui media apapun yang kita miliki. Kalau saya kan penyanyi dan pencipta lagu, ya saya bikin lagu dan menyanyikannya, “ujar A.M Kuncoro sambil tertawa.

Untuk penggarapan musiknya, Trilogi Tapal Kuda dikerjakan Team Prima Founder Records, Label Records
tempat semua karya-karya A.M Kuncoro bernaung. Dengan Tety Widiastuti sebagai musik producer,
Luddy Roos sebagiai music arranger, tracking vocal oleh Arko Hexario dan vocal director oleh Rulli Aryanto
yang sekaligus sebagai owner dan producer di Prima Founder Records and Publishing.

 

Sedangkan untuk penggarapan videonya dilakukan oleh Rio Soekamplenk sebagai Director of Photography, Rajas Angkasa sebagai editor dan team artistik audio visual Prima Founder Records. Executive Producer oleh Maya Sari Devi.

Semua lagunya dapat anda unduh dari semua Digital Store favorit anda: Langit Musik, Spotify, Youtube Music, Resso, Joox, Trebel, iTunes, dll.

Videonya pun sudah tayang di channel youtube Prima Founder TV: https://www.youtube.com/c/PrimaFounderTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses