Ada 46 Pekerja Migran Asal Situbondo Pulang Dari Luar Negeri

0
289
bhasafm
Para tenaga migran Indonesia baru tiba di Situbondo dan langsung masuk karantina (Foto: Zaini Zain)

Situbondo- Jumlah total pekerja migran Indonesia (PMI) asal Situbondo yang pulang kampung di musim lebaran kali ini mencapai 46 orang. Sebagian besar dari mereka sudah tiba dari luar negeri dan menjalani proses karantina.

Satgas Covid-19 Situbondo menyiapkan tiga tempat karantina, untuk mengantisipasi penularan virus Corona varian baru. Proses karantina dilakukan tiga kali tahapan, yaitu menjalani karantina di Surabaya setibanya di Bandara Juanda selama dua hari, karantina di Kabupaten selama tiga hari serta isolasi mandiri selama tujuh hari di rumah.

Kabid penempatan tenaga kerja pada Disnakertrans Pemkab Situbondo, Muhammad Zaini,  mengatakan, pemulangan pekerja migran asal Situbondo dari luar negeri dilakukan beberapa kali tahapan. Dari 46 pekerja migran yang akan pulang ke Situbondo, masih tersisa empat sedang menjalani karantina di Surabaya.

“Pemulangan pekerja migran dilakukan sejak 28 April lalu. Total ada 46 tenaga migran yang akan pulang dari luar negeri ke Situbondo,” ujarnya, Jum’at, 7 Mei 2021.

BACA JUGA :  Buntut Penangkapan Dua Calo Tiket, Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Pelabuhan Jangkar

Muhammad Zaini menambahkan, untuk pemulangan 7 Mei 2021 ada 12 pekerja migran. Mereka menjalani karantina di tiga lokasi yaitu di Puskesmas Besuki, Puskesmas Kendit serta di wisma rengganis Situbondo.

“Untuk yang karantina di Besuki ada tiga orang, Kendit 4 orang dan pekerja migran yang dikarantina di rengganis sebanyak 7 orang,” terangnya

Muhammad Zaini menambahkan, dari 46 pekerja migran yang pulang kampung ke Situbondo sebagian besar mereka bekerja di Malaysia. Hanya ada dua orang bekerja di Singapura dan Hongkong.

“Jadi mereka yang sudah tiba di Situbondo semuanya negatif Covid-19. Mereka tetap harus dikarantina karena kehati-hatian pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona varian baru melalui pekerja migran,” terangnya.

Reporter: Zaini Zain