Situbondo- Aliansi mahasiswa di Situbondo menggelar aksi unjuk rasa di kantor Pemkab dan DPRD, menolak kenaikan harga BBM . Gabungan mahasiswa terdiri dari BEM Unars dan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unars, menilai bahwa kebijakan menaikkan harga BBM menyengsarakan rakyat.
Para mahasiswa memulai aksinya dari GOR Baluran di jalan PB Sudirman. Sebelum ke Kantor Pemkab dan DPRD, mereka sempat berorasi di tengah jalan perempatan lampu merah sebelah barat Polres Situbondo. Aksi mahasiswa ini sempat memicu arus lalulintas tersendat.
Selama menggelar aksi demo di Kantor Pemkab dan DPRD Situbondo, para mahasiswa berorasi dan membentangkan poster berisi kecaman terhadap kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Dalam poster mereka tertulis “BBM Naik Rakyat Tercekik”. “Kebijakan Tak Beretika Bikin Rakyat Menderita”.
Menurut koordinator aksi, Muhammad Aini, aliansi mahasiswa Unars turun ke jalan karena ingin menjadi penyambung lidah rakyat. Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM tidak tepat, karena saat ini perekonomian masyarakat masih belum pulih pasca pandemi Covid-19.
“Kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap kenaikan harga-harga lainnya. Padahal saat ini perekonomian masyarakat masih sulit pasca pandemi Covid,” terangnya, Kamis, 9 September 2022.
Para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib, setelah ditemui unsur pimpinan DPRD Situbondo. Ketua DPRD Situbondo, Edy Wahyudi berjanji akan melanjutkan aspirasi para mahasiswa, karena kenaikan harga BBM merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Terima kasih atas kedatangan teman-teman mahasiswa. Kalian sudah datang ke tempat yang tepat, karena kantor DPRD merupakan tempat rakyat menyalurkan aspirasi. Salam pergerakan,” teriak Edy Wahyudi, ditengah kerumunan mahasiswa.
Zaini Zain