Situbondo-Awal musim penghujan menimbulkan bencana tanah longsor di dua lokasi berbeda. Selain mengenai mushalla dan rumah warga, tanah longsor juga menyebabkan pagar ambrol terbawa longsoran tanah.
Tanah longsor pertama terjadi di Kampung Suko Rt 002 Rw 002, Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng. Tanah longsor dipicu hujan lebat sejak siang hingga sore hari. Selain menyebabkan pagar SDN 1 Pategalan sepanjang 13 meter ambrol, longsoran tanah juga mengenai Mushallah milik Pak Iyyas.
Mushalla berukuran panjang lima meter tersebut rusak berat. Longsoran tanah juga menyebabkan antena parabola milik salah seorang warga roboh dan rusak total. Akibat kejadian ini total kerugian materi ditaksir sekitar 30 jutaan.
Tanah longsor serupa juga terjadi di Dusun Krajan Rt 009 Rw 002, Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang. Tanah tebing longsor mengenai salah satu rumah warga bernama Suramo (49).
Tanah longsor di tempat ini terjadi Senin dini hari hingga membuat warga panik. Saat kejadian, warga sedang tertidur dan terbangun karena mendengar suara gemuruh. Seketika warga yang rumahnya di bawah tebing berhamburan menyelamatkan diri.
Menurut Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, ada beberapa rumah warga di bawah tebing yang longsor, namun untungnya longsoran tanah hanya mengenai rumah milik Suramo yang ditempati bersama empat anggota keluarganya.
“Tanah longsor terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi sejak siang hingga malam hari. Tanah tebing yang labil kemudian longsor,” katanya, Minggu, 01 November 2020.