Situbondo- Kegiatan Car Free Day (CFD) tak hanya dimanfaatkan pelaku UMKM berjualan. Para komunitas pencinta binatang reptil dan ayam hias juga ikul ambil bagian hari pertama kegiatan CFD. Selain itu, ada juga komunitas seniman angklung juga memanfaatkan CFD untuk berkreasi dan mencari rezeki.
Keberadaan ayam hias jenis ayam serama sempat menjadi pusat perhatian pengunjung. Ayam mungil tersebut menjadi tontonan karena kerap melakukan atraksi mengemaskan. Ayam serama ini juga dikenal dengan sebutan ayam “sombong”, karena meski berukuran mungil ayam tersebut kerap beratraksi seperti membusungkan dada.
Salah satu ayam serama yang jadi tontonan pengunjung CFD yaitu milik Arif Rahman, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Bupati Karna Suswandi, Kapolres dan Dandim juga menyempatkan diri melihat ayam serama ini.
Menurut Arif Rahman, ayam serama miliknya pernah juara VII kontes tingkat nasional di Bangil Pasuruan. Ayam serama memiliki nilai jual mahal kalau sudah sering juara kontes. Bahkan beberapa ayam serama yang pernah juara bisa laku terjual seharga puluhan juta.
“Kalau ayam saya ini masih juara VII kontes tingkat nasional. Saat ini kisaran harganya sekitar Rp. 700 ribu,” katanya sambil menujuk ayam miliknya.
Arif menambahkan, penggemar ayam serama di Situbondo sudah cukup banyak. Untuk warga yang sudah membudidaya sendiri dan tergabung dalam komunitasnya berjumlah sekitar 50 orang. Mereka suka membudidaya ayam serama karena unik dan harga jualnya mahal.
“Saya sendiri punya tiga indukan dan sudah menetas menghasilkan puluhan ayam anakan. Kalau ada yang minat bisa gabung dengan komunitas kami,” ujarnya.
Arif mengaku asal usul ayam serama dari Malaysia. Saat ini sudah tak terlalu sulit mendapatkannya, karena di Indonesia sendiri termasuk di Situbondo sudah banyak yang membudidaya. Cara perawatan ayam serama mirip seperti memelihara burung, karena jenis ayamnya memang tergolong ayam hias.
“Cuma susahnya waktu menelur. Kalau telurnya 7 butir paling yang netas Cuma 4 sampai 5,” terangnya.
Reporter: Zaini Zain