Balita Stunting di Situbondo Tertinggi Ketiga se Jawa Timur

0
442
BhasaFM
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Abu Bakar Abdi (foto: Zaini Zain)

Situbondo- Kabupaten Situbondo menempati urutan ketiga jumlah balita stunting di Jawa Timur. Kasus balita stunting atau gagal tumbuh kembang ini, disebabkan karena kurangnya asupan gizi sejak dalam kandungan.

Akibatnya, balita lahir dengan ukuran badannya pendek. Hingga Februari 2018, sudah ditemukan 13 ribu 438 balita stunting. Jumlah ini masih bertambah, karena sekitar 42 persen balita belum dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, jumlah balita yang masuk sebanyak 44 ribu 386. Dari jumlah tersebut sekitar 30,3 persennya atau sebanyak 13 ribu 438 balita stunting.

Abu Bakar menambahkan, jumlah balita stunting masih bisa bertambah,  mengingat dari jumlah 44 ribu 365 balita, baru sekitar 58 persennya dilaporkan. Ironisnya, Kabupaten Situbondo tidak mendapatkan program Kementerian Kesehatan,  meski balita stunting di Situbondo menempati urutan ketiga tertiggi di Jawa Timur.

Oleh karena itu kata Abu Bakar, Dinkes terus melakukan sosialisasi melalui posyandu dan bekerjasama lintas sektoral. Menurutnya, balita stunting bisa dicegah sejak dalam kandungan. Ibu hamil disarankan memenuhi asupan zat gizi mikro yang kaya vitamin dan mineral, serta diminta tidak mengonsumsi makanan siap saji.