Satu tahun masa penantian projek bareng antara Mita (Black Campagne) dan Yogi (RPH) dalam proses menggarap sebuah lagu, telah berbuah hasil. Lagu berjudul “Bhinneka Tunggal Ika” yang awalnya hanya untuk mereka saja, justru mendapatkan support yang luar biasa dari CEO NAGASWARA, Bapak Rahayu Kertawiguna.
Bapak Rahayu, memberikan arahan untuk melibatkan artis-artis hebat lainnya dari NAGASWARA. Selain tentunya ada Black Champagne (Mita & Citra), RPH (Yogi & Djaya), juga melibatkan kolaborasi dengan Delon, Firman, Siti Badriah, Fitri Carlina, The Law, Abeb, dan Bayu Onyok.
Kolaborasi ini diharapkan dapat saling memberikan kontribusi yang saling mengisi, sehingga dibutuhkan kerja keras yang cukup menguras waktu dan pikiran karena harus menyatukan beberapa genre musik menjadi satu. Black Champagne yang bergenre DJ/Remixer, trapp music dibantu Abeb, dan RPH yang bergenre musik etnik dibantu Bayu Onyok mengemas lagu “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi genre elekto etnik music.
Genre eletro etnik merupakan genre yang mencampurkan musik DJ/ Trapp dengan unsur musik etnik seperti Kendang, Gamelan dan ada beberapa part dengan notasi Sinden Jawa.
Terbentuknya kolaborasi ini awalnya memang cukup sulit, selain melibatkan banyak artis, ditambah rasa sungkan karena rasa senioritas. Namun faktor kekompakan dan saling mengisi dalam kebersamaan akhirnya membuat lagu “Bhinneka Tunggal Ika” dapat tersajikan dengan memuaskan.
Single “Bhinneka Tunggal Ika” bercerita tentang walaupun kita semua berbeda baik suku, bahasa, latar belakang, juga agama. Walaupun majemuk namun kita semua satu, kita semua adalah Indonesia yang saling menghormati dan menyayangi satu sama lainnya. Indonesia merupakan bagian dari sebuah bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat
Semoga lagu dari NAGASWARA 7 STARS yang dipersembahkan untuk negeri tercinta Indonesia dapat memberikan kontribusi positif bagi persatuan Indonesia.