Musisi sekaligus pencipta lagu Badai kembali sebagai penyanyi solo di NAGASWARA. Di awal tahun 2024 ini, ia merilis sebuah single baru berjudul “Belum Bisa Percaya”. Single tersebut nantinya akan melengkapi album solo kedua Badai di NAGASWARA yang berisi 8 lagu.
Single “Belum Bisa Percaya” lahir dari pengamatan Badai, terkait kondisi percintaan yang gagal “move on” dari masa lalu. Tentu saja, kondisi ini juga terjadi dalam percintaan generasi sekarang. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah dengan mantan kekasih, malah menyakitkan pasangan yang sekarang, bahkan keduanya.
“Ceritanya diambil dari orang-orang yang tidak bisa menyelesaikan masa lalunya, tapi mau memulai suatu hubungan baru dengan pasangan barunya. Selalu timbul kecurigaan, sehingga hubungannya menjadi belum bisa percaya satu sama lainnya,” terang Badai.
Sementara, konsep musik “Belum Bisa Percaya” masih tetap berada di rel pop cinta balada yang selama ini menjadi “trademark” Badai dalam menciptakan lagu-lagunya. Bedanya, di single ini, Badai mengambil notasi lagu-lagu pop akhir tahun 70 an.
“Jadi agak berbeda dengan konsep musik lagu-lagu saya yang sebelumnya berpedoman pada musik pop tahun 90 an. Intonasi lagu ini saya serap atau bikin diambil dari notasi-notasi pop tahun 70 an akhir, menjelang tahun 80 an lah. Saat ini saya sering mendengarkan lagu-lagu seperti itu, kayak Barry Manilow, Anne Murray dan Lobo,” jelas Badai.
Penggarapan musik single “Belum Bisa Percaya” secara spesifik memakai orkestrasi dengan menggunakan jasa Alvin Witarsa sebagai arranger orchestra, dimana string section-nya tidak terlalu tebal tapi ada di belakang lagu membungkus aransemen yang sudah terjadi.
“Tapi itu juga tidak terlalu dominan dari notasi aransemen aslinya. Kemudian di interlude-nya tidak lagi menggunakan interlude gitar tapi mengunakan notasi yang sama dibunyikan oleh string, flute, dan juga dibunyikan oleh gitar. Mixing dan mastering oleh Stephan Santoso menjadikan suara sound drum era tahun 70 an ini pun dibalut dengan musik yang lebih kekinian,” tambah musisi lulusan Trisakti itu.
Konsep solo Badai terutama pada lagu dan irama tentu berbeda dari sebelumnya. Ada beberapa lagu yang dibuat banyak memainkan genre musik yang selama ini tidak pernah disentuhnya seperti city pop Jepang, pop RNB eighties nineties.
Untuk pop-nya sendiri, lebih simple namun sisi akustiknya sangat kuat. Kemudian Badai juga membedakan dari album solonya tahun 2014 (“Love Life Woman”) yang sangat Bryan Adam (pop rock), namun saat ini ia memainkan musik-musik retro. Dan dari sisi penampilan kostum saat ini Badai lebih suka yang “light colour”.
Dari sisi image, saat pentas di atas panggung sebagai penyanyi solo Badai jarang sekali bahkan tidak lagi tampil menggunakan keyboard secara sendiri saat menyanyi. Tapi saat menyanyi solo Badai tampil dengan bermain gitar elektrik dan juga akustik.
Konsep video klip lagu terbaru “Belum Bisa Percaya” tetap ada norma-norma percintaan dimana ada adegan Badai melamar seorang wanita yang menjadi pacarnya tapi di ending story-nya malah di tolak karena si ceweknya ini tidak bisa melupakan masa lalunya. Untuk lokasi memilih tempat yang berunsur klasik era tahun 70 an.
Karir Badai di indutri musik Indonesia sudah tak diragukan lagi. Banyak karya lagunya dinyanyikan artis musik papan atas Indonesia. Gelaran ”Konser 25 tahun Badai Tak Lekang Oleh Waktu” pada tanggal 25 Januari di Gedung Kesenian Jakarta akan dilangsungkan menandai 25 tahun Badai berkaya di kancah musik Indonesia sekaligus di momentum tersebut single terbaru “Belum Bisa Percaya” secara perdana akan dinyanyikan oleh Badai.
Kini, setelah sukses di dunia musik, Badai menunjukan multitalenta dengan menapaki panggung politik Indonesia masuk menjadi politisi salah satu partai muda di Indonesia menjadi calon legislatif. Baginya, dunia musik dan dunia politik adalah bagian dari berkarya, karena keduanya butuh perjuangan.
Segudang kesibukan seperti menjadi penyanyi, composer, arranger, produser, dan kini politisi. Tentu ada skala prioritas yang harus diatur oleh pemilik nama lengkap Doadibadai Hollo dikenal secara profesional sebagai Badai itu.
“Saya termasuk sangat beruntung, Tuhan memberikan banyak kebisaan yang bisa saya lakukan. Saya bisa sedikit-sedikit bernyanyi, sedikit-sedikit main gitar, sedikit-sedikit juga stand up komedi di atas panggung walau belum ada yang ngajakin aja,” tambah Badai tertawa.
Soal membagi waktu dengan segala kesibukannya, Badai mengatakan sudah terbiasa sejak masa kuliah termasuk berorganisasi. Untuk mempermudah waktunya, Badai selalu membuat skala prioritas dari setiap kegiatan yang ia lakukan.
“Misalnya saat ini saya masuk menjadi politisi. Ini dunia baru makanya saya jadikan skala prioritas pertama karena ini challenging dan kesempatan bagus supaya orang bisa melihat sisi Badai dari sektor lain. Tapi nomor 2, 3, 4, 5 tetap saya jalanin dengan prosentasi yang berbeda-beda tentunya,” imbuh musisi 45 tahun itu.
Disinggung soal fans, rupanya sampai saat ini Badai sebagai penyanyi solo belum menemukan nama fans atau nama penggemarnya tapi Badai mengatakan bahwa ia serahkan semuanya kepada penggemarnya, mereka bebas akan menyebutnya apa sebagai bentuk rasa cintanya mereka terhadap karya-karya Badai.
Harapan Badai di lagu terbarunya ini ia tidak mau berharap klise sama seperti para penyanyi lainnya, tapi Badai meminta kepada para penikmat musik Indonesia untuk minimal mengenal Badai terlebih dahulu sebagai bayi yang baru masuk industri musik Indonesia. Walaupun karir bermusik Badai sudah 25 tahun, namun secara penyanyi solo baru mulai dari 2014.
“Ya minimal kita kenalan dulu aja deh, lu dengerin lagu-lagu gue, lu dengerin suara gue, lu bisa mulai mencintai lagu yang gue nyanyikan, mulai bisa minimal menghargai usaha gue, talenta gue yang mulai gue kembangkan lewat single solo gue. Soal berharap diterima, disukai, gue gak mau maksa karena itu klise. Ya minimal kenal dulu aja, gak usah sayang dulu, kayak orang mau pacaran aja,” imbuhnya. (PR)