BPJS Kesehatan Bersama Ade Rai Ajak Tokoh Agama/ Masyarakat Sadar JKN dan Pola Hidup Sehat

0
406
BhasaFM
ilustrasi Kartu JKN-KIS

Banyuwangi, Jamkesnews – BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) secara bertahap menapak jalan menuju Cakupan Semesta (Universal Health Coverage) dengan tujuan secara umum mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas secara merata dan berkeadilan sosial.

Bertempat di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, BPJS Kesehatan Banyuwangi menggelar perhelatan Sosialisasi Kepada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Toga/Toma) bersama Brand Ambassador BPJS Kesehatan, Ade Rai, pada Kamis, 25 Juli 2019.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan segenap jajarannya yang telah bersinergi bersama BPJS Kesehatan mulai dari Bridging Data, Pemanfaatan program SMART KAMPUNG bersama dengan GANDRUNG JKN sebagai Kanal Pemberian Informasi program JKN-KIS di tingkat Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Banyuwangi,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Wahyu Santoso.

Wahyu menjelaskan, sampai dengan bulan Juli 2019, cakupan kepesertaan JKN-KIS di Banyuwangi adalah sebanyak 887.448 jiwa (51,2%) dari jumlah penduduk sebanyak 1.733.515 jiwa (Data Kemendagri). Berdasarkan data tersebut, sebanyak 846.067 jiwa penduduk yang belum mendapatkan haknya akan akses Jaminan Kesehatan melalui program JKN-KIS.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan melalui pendekatan falsafah Proteksi (Perlindungan), Sharing (Berbagi), dan Compliance (Kepatuhan) pada program JKN-KIS, para Toga/Toma dapat mengedukasi masyarakat.

Proteksi (Perlindungan) dengan maksud kita sekeluarga akan senantiasa terlindungi dalam keadaan sehat maupun dalam kondisi sakit, terutama sakit dengan biaya yang mahal.  Selanjutnya adalah manfaat Sharing (Berbagi) yaitu dengan niatan saya sekeluarga dapat membantu yang sakit jika saya tetap sehat. Iuran yang saya bayarkan, saya niatkan sebagai sedekah atau amalan untuk membantu saudara saya yang sedang dalam keadaan sakit. Terakhir adalah Compliance (Kepatuhan), sebagai Warga Negara Indonesia, saya sekeluarga menjadi warga negara yang menjalankan kewajiban sesuai amanah Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004,” jelas Wahyu.

Wahyu berharap Toga/Toma dapat menjadi saluran informasi dan promotor bagi masyarakat di lingkungan atau di kalangan umat dalam hal mendaftarkan diri menjadi Peserta JKN-KIS; Membayar iuran JKN-KIS tepat waktu dan yang tidak kalah pentingnya adalah menggerakkan pola hidup sehat di masyarakat.

“Selanjutnya kami sampaikan permohonan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mewujudkan Cakupan Semesta (Universal Health Coverage) melalui kepesertaan Penduduk Yang Didaftarkan oleh Pemerintah Daerah,” ucap Wahyu.

Peran serta dan dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentunya membawa manfaat yang besar bagi masyarakat di Banyuwangi untuk pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang layak melalui perlindungan kesehatan yang disinergikan ke dalam program JKN-KIS sehingga masyarakat Banyuwangi akan tetap dan selalu dalam keadaan sehat, produktif dan sejahtera.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam sambutannya menghimbau seluruh Toga/Toma dalam keikutsertaan diri dan keluarganya dalam program JKN-KIS sekaligus sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.

Tak hanya mensosialisasikan program JKN-KIS, Brand Ambassador BPJS Kesehatan, Ade Rai, yang turut dihadirkan pada acara ini mengatakan pentingnya memahami paradigma sehat melalui asupan gizi seimbang, olah raga teratur, sebagai pencegahan dari suatu penyakit.

“Program JKN-KIS merupakan amanah Undang-Undang yang sangat baik dan bermanfaat. Defisit BPJS Kesehatan yang sering kita dengar terjadi karena angka kesakitan semakin meningkat, yang membutuhkan biaya pelayanan kesehatan yang semakin besar. Karenanya sosialiasi promotif dan preventif seperti ini sangat perlu dilakukan,” seru Ade Rai.

Ade Rai menyatakan bahwa dirinya telah lima tahun menjadi peserta program JKN-KIS. Selama itu pula dirinya tidak pernah menggunakan untuk berobat, karena rutin menjaga pola hidup sehat. Ade Rai beranggapan dengan rutin membayar iuran JKN, dirinya ikut bersedekah untuk membantu masyarakat yang sakit.

“Saya bersyukur artinya selama lima tahun saya bersedekah untuk membantu perserta yang sakit. Bayangkan apabila ada jutaan orang seperti saya yang menjaga kesehatannya. Maka Arya, Agung, dan kawan-kawan yang benar-benar membutuhkan, bisa mendapatkan dana untuk membiayai pelayanan kesehatannya,” seru Ade Rai.