Situbondo, bhasafm.co.id- BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Jawa Timur, yang juga mewilayahi Kabupaten Situbondo, mengukuhkan Situbondo sebagai kabupaten dengan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional UHC (universal health coverage) karena 95,67 persen penduduknya terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan nasional atau JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi yang juga membawahi Situbondo, Titus Sri Hardianto, mengatakan, sejak 1 Desember 2024 sekitar 600 ribu jiwa atau 95 persen lebih penduduk Situbondo sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
Sementara untuk Kabupaten Banyuwangi sendiri, pada semester kedua ini, cakupan JKN UHC masih 93,95 persen. Sedangkan pada semester pertama, cakupan JKN UHC di Banyuwangi di angka 74 persen.
Kata Titus, UHC di dua kabupaten di wilayah kerjanya merupakan capaian penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan (JKN) selama 10 tahun berlangsung.
Untuk terus melakukan upaya menjaga keberlanjutan Program JKN, BPJS Kesehatan akan terus memperkuat kemitraan dengan 165 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 20 rumah sakit/fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL).
Titus menyebutkan, pada Oktober 2024 jumlah pemanfaatan JKN di Banyuwangi dan Situbondo tercatat sebanyak 7.558 untuk rawat inap dan 56.549 untuk pemanfaatan rawat jalan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat yang memanfaatkan akses kesehatan JKN terus bertambah.
Bertambahnya pengguna manfaat JKN ini salah satu penyebabnya adalah adanya inovasi teknologi melalui Aplikasi Mobile JKN, dimana peserta dimudahkan untuk mengambil antrean daring, melakukan ubah data hingga memperoleh informasi tentang JKN.