
Situbondo-Usai ditetapkan jadi Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, duet Karna Suswandi dan Ny. Hj. Khoironi langsung bergerak cepat, menggali beberapa potensi pengembangan ekonomi kerakyatan. Salah satunya, memasukan tanaman porang dalam agenda program 100 hari kerja pertama.
Pernyataan ini disampaikan Karna Suswandi, saat menemui kelompok petani hutan di Desa Widoropayung, Kecamatan Besuki, Sabtu kemarin. Bung Karna merasa yakin tanaman porang akan meningkatkan kesejahteraan petani, terutama yang memiliki lahan pertanian marginal atau lahan tandus.
“Saya bersama Ibu Nyai Khoi (Ny. Khoirani Wakil Bupati) akan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani. Tanaman porang ini sekaligus untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi,” ujarnya, Sabtu, 23 Januari 2021.
Menurut Bung Karna, dalam waktu dekat dirinya akan bertemu pengusaha yang akan membangun pabrik tanaman porang di Situbondo. Para petani tidak perlu khawatir menanam jenis umbi-umbian tersebut, karena pasti akan ada perusahaan yang membelinya.
Dihadapan para kelompok tani hutan, Bung Karna meminta Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), Hadi Wiyono, untuk menghadap Kepala Dinas Pertanian agar berkoordinasi tentang pupuk bersubsidi bagi petani hutan. Selama ini para petani hutan tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi, padahal mereka juga petani.
Sementara itu, Ketua LMDH Situbondo, Hadi Wiyono, mengatakan dirinya akan segera menemui Kepala Dinas Pertanian. Hadi Wiyono mengaku optimis para petani lahan margianal akan memiliki penghasilan tambahan melalui pencangan tanaman porang.
Hadi Wiyono menjelaskan, ada ribuan masyarakat Situbondo menggantungkan hidupnya sebagai pesanggem atau petani yang menggarap lahan hutan. Saat ini, ada 6.335 hektar lahan kawasan hutan siap ditanami porang, mengingat tanaman porang sangat menjanjikan. “Sekarang saya bertambah semangat. Kalau dulu saya berjuang sendiri tanpa dukungan pemerintah,” katanya.