Situbondo, bhasafm.co.id- Program Berobat Tanpa Batas atau Berantas mulai dievaluasi. Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengaku, sejak awal diterapkan pada pertengahan Maret 2025, Program Berantas mendapatkan tanggapan dari masyarakat.
Bupati mengakui bahwa Program Berantas bagus namun masyarakat belum mampu menerjemahkan program yang diinisiasi di era kepemimpinan Mas Rio-Mbak Ulfi sehingga perlu diedukasi.
Kata Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu, ketik ada keluhan sakit, masyarakat langsung berobat ke rumah sakit umum daerah (RSUD) atau rumah sakit milik pemerintah daerah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Padahal mekanismenya mereka harus periksa daj dirawat di puskesmas terlebih dahulu. Jika puskesmas membuat surat rujukan ke rumah sakit, maka pasien bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Hal itulah yang harus dipahami oleh masyarakat agar mereka bisa tercover sebagai penerima Program Berantas.
Mas Rio juga berkomitmen untuk memperbaiki layanan puskesmas dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr. Sandy Hendrayono mengaku bahwa untuk mengedukasi masyarakat terkait implementasi Program Berantas, pihaknya akan mendirikan Rumah Berantas, agar masyarakat mudah berkonsultasi terkait penerapan Program Berantas.
Katanya, masih banyak masyarakat yang tidak membawa KTP dan KK saat memanfaatkan Program Berantas, sehingga menyulitkan petugas untuk memproses warga yang akan mendapatkan program Berantas.