Situbondo- Dandim 0824, komandan distrik militer Jember, adalah pejabat yang patut ditiru,dan diteladani. Beliau yang baru menjabat awal juli 2019, sudah melakukan serangkaian silaturahim ke beberapa tokoh agama, tokoh masyarakat, dalam rangka minta nasehat, dan do’a restu.
Letnan Kolonel Infantri La Ode Muhammad, nama dandim 0824 yang baru, dengan didampingi Kopda Iwan Prasetyo. Pejabat asal Sulawesi ini silaturrahim pada wakil pengasuh bidang ilmiah, Kyai Haji Afifuddin Muhajir, Sabtu 12 oktober 2019. Silaturrahim ini menjadi hangat ketika membahas radikalisme di Indonesia.
Kyai Afifuddin dawuh, bahwa santri ponpes itu belajar agama mulai dari dasar, sehingga pondasi keagamaannya kokoh. orang-Orang radikal biasanya belajar agama tidak dari dasar, terkadang langsung bab jihad. hal ini sangat berbahaya bagi semuanya.
Kyai Afifuddin menambahkan, bahwa orang-orang yang mengibarkan bendera khilafah di Indonesia bukanlah orang yang punya peran dalam pendirian bangsa. Sebelum Pancasila lahir terjadi perdebatan sengit antara kelompok religius dengan kelompok nasionalis sekuler. Alhamdulillah muncul jalan tengah yaitu dasar negara pancasila. Kelompok religius sepakat dengan pancasila karena tidak bertentangan bahkan selaras dengan agama Islam. Sedangkan kelompok nasionalis sekuler juga sepakat dengan pancasila karena pancasila bukan agama.