Situbondo- Usia pondok pesantren Sukorejo sudah mencapai satu abad lebih. Pernyataan ini disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy Sukorejo, saat memberikan sambutan dihadapan Presiden Joko Widodo, sabtu sore(03/02/2018) lalu.
Menurut Kiai Azaim, kemajuan pendidikan pondok pesantren Sukorejo, tak lepas dari peran penting trilogi tokoh pondok Pesantren Sukorejo, yaitu KHR. Syamsul Arifin, KHR. As’ad Syamsul Arifin dan KHR. Ahmad Fawaid As’ad.
Kiai Azaim menceritakan dari masa ke masa trilogy tokoh pesantren Sukorejo. Kiai Syamsul mendirikan dan menjadi pengasuh pondok pesantren pada masa kolonial Belanda. Kiai As’ad di era perlawanan agresi militer yang puncaknya peristiwa 10 Nopember, serta perjuangan melawan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga era pembangunan Soeharto. Kemudian Kiai Fawaid As’ad melanjutkan kepemimpinan Pondok Pesantren Sukorejo sejak era Orde Baru hingga era reformasi.
Kiai Azaim menjelaskan, Pesantren Sukorejo ibarat miniatur Indonesia. Selain memiliki alumni tersebar di seluruh penjuru tanah air, saat ini jumlah santri ponpes Sukorejo mencapai 13.000 orang. Mereka berasal dari berbagai belahan nusantara. Beberapa tahun terakhir ini kata Kiai Azaim, santri Sukorejo bertambah dari Malaysia, Singapura dan Thailand.
Lebih jauh Kiai Azaim menyampaikan terima atas kunjungan Presiden Jokowi ke Pesantren Sukorejo. Kiai Azaim juga menyampaikan terima atas pemberian anugerah gelar pahlawan nasional kepada Kiai As’ad, serta peresmian perubahan Institut Agama Islam Ibrahimy menjadi Universitas Ibrahimy.