
Situbondo- Keberadaan tambak udang di Dusun Karanganyar, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, mulai dikeluhkan warga setempat. Selain bising, keberadaan tambak dianggap mencemari lingkungan.
Warga pun bereaksi menolak rencana perluasan tambak ke areal persawahan seluas sekitar tiga hektar. Puluhan warga menutup akses jalan menggunakan bambu dan kayu, untuk mencegah masuknya alat berat ke lokasi pembangunan tambak.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Ririman, mengatakan, warga keberatan adanya perluasan pembangunan tambak, karena dinilai akan mencemari lingkungan mengingat lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.
Menurut Ririman, saat ini keberadaan tambak sekitar 10 hektar sudah mengganggu aktifitas warga. Selain menimbulkan suara bising, pembuangan limbah tambak setiap musim panen juga menimbulkan bau tak sedap.
Tidak hanya itu kata Ririman, pembuangan limbah dari tambak menyebabkan matinya ikan di areal tambak tradisional milik warga setempat. Ada sekitar 40 Kepala Keluarga terdampak pencemaran limbah tambak. Dalam setahun ada tiga kali penen ikan dan limbahnya mencemari lingkungan.
Ririman mengaku, sejauh ini warga setempat tak pernah mengijinkan adanya pembangunan tambak. Oleh karena itu, warga meminta Pemkab Situbondo turun tangan, agar keberadaan industri tambak tak mencemari lingkungan. Selain berdekatan dengan rumah warga, di sekitar tambak juga ada lembaga pendidikan dan tempat ibadah.