Situbondo- Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo akan membuat aplikasi untuk memonitor pasien orang gila pasung. Pasalnya, banyak orang gila sudah sembuh selama menjalani pengobatan di Puskesmas Mlandingan, namun kembali di pasung sesampainya di rumah oleh keluarga.
Dinas Kesehatan Situbondo menyebut Kabupaten Situbondo bebas orang gila pasung sejak 2017 silam. Sudah ada puluhan orang gila pasung dibebaskan selama tiga tahun terakhir ini. Sebagian sembuh total sebagian lagi kembali kambuh.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, pihaknya sudah tuntas membebaskan orang gila pasung. Sebanyak 45 orang gila sudah menjalani pengobatan di Puskesmas Mlandingan.
Abu Bakar mengaku, sebagian orang sudah sembuh total, bahkan ada yang sudah bekerja jadi Satpam. Sayangnya kata Abu Bakar, di sebagian tempat pihaknya masih menemukan pasien orang gila yang sudah sembuh kembali di pasung.
Umumnya kata Abu Bakar, mereka kembali kambuh karena faktor lingkungan kurang mendukung, baik keluarga maupun lingkungan sosial sekitar. Oleh karena itu, Dinkes akan membuat aplikasi untuk memonitor pasien orang gila tersebut, baik pengobatan lanjutan hingga mengontrol emosinya.
Lebih jauh Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, mengatakan, semua pembiayaan pasien orang gila bebas pasung ditanggung pemerintah. Selama proses pengobatan di taksir menghabiskan biaya 10 juta perorang.
Abu Bakar menambahkan, saat ini Puskesmas Mlandingan sudah jadi rujukan orang gila pasung sejumlah Kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo.