Situbondo- Pengguna media sosial diminta waspada adu domba di medial sosial. Pernyataan ini diungkapkan dosen Ma’hadi Aly Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Ahmad Muhyidin Khotib.
Muhyidin Khotib menjadi salah satu pembocara kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) “Millenial Anti Hoax”, di gedung Januraga Jalan PB Sudirman Situbondo, Sabtu kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan Polres Situbondo ini diikuti para pelajar se Situbondo.
Menurut Muhyidin Khotib, saat ini mayoritas pengguna media sosial anak-anak muda. Muhyidin mengaku, perkembangan teknologi informasi sangat positif, namun bisa pula berdampak negatif. Oleh karena itu, Muhyidin menghimbau generasi millenial bijak bermedia sosial.
Muhyidin mengajak generasi mellinial menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan. Bisa juga untuk menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pernyataan senada diungkapkan Kapolre Situbondo, AKBP Awan Hariyono. Menurutnya, kegiatan FGD bersama generasi milenial ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi, agar para pelajar di Situbondo menolak hoax.
Menurut Kapolres, penyebaran berita hoax di media sosial dapat merugikan dan meresahkan. Tak hanya itu, penyebarnya juga bisa dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kapolres mengajak para pelajar, agar cedas menggunakan media sosial, baik facebook maupun medsos lainnya. Para pelajar diminta tidak mudah menshare atau menyebar luaskan informasi yang tak jelas sumbernya.
Tak hanya bersdiskusi tentang informasi hoax di media sosial, para pelajar juga mendapatkan materi wawasan kebangsaan bersama Dandim 0823. Acara FGD kemudian ditutup dengan deklarasi Anti Hoax.