Situbondo-Selama 2018 tercatat 214 orang terjangkit penyakit HIV AIDS. Dari jumlah tersebut ada sekitar 50 penderita meninggal dunia. Dua diantara penderita HIV AIDS meninggal dunia masih balita.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Situbondo, sejak 2010 hingga 2018, sudah tercatat 1009 penderita HIV AIDS di Situbondo. Setiap tahunnya, ada sepertiga penderita meninggal dunia.
Untuk tahun ini, ada Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Situbondo, terjangkit HIV AIDS di luar negari. Saat ini, korbannya sedang proses deportasi dari hongkong ke Indonesia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, saat ini pihaknya mendeteksi HIV AIDS dari hulu ke hilir. Semua ibu yang sedang hamil sudah dilakukan pemeriksaan HIV ADIS.
Abu Bakar mengaku tak ingin ada balita yang ada di dalam kandungan ikut tertular HIV AIDS. Sebab meski kedua orang tuanya mengidap HIV AIDS, bayi yang ada di dalam kandungnya masih bisa diselamatkan asalkan melakukan pengobatan rutin.
Tidak hanya itu kata Abu Bakar, saat ini Dinkes terus berupaya memutus mata rantai penularan HIV AIDS, melalui berbagai sosialisasi dan tes HIV AID gratis. Semakin banyak penderita ditemukan, semakin memudahkan bagi Dinkes mekakukan pencegahan.
Lebih jauh Abu Bakar mengatakan, “bagi penderita yang sudah terdeteksi, Dinkes telah menyiapkan obat ARV serta nutrisi tambahan”. Saat ini Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo, sudah bisa melayani pengobatan bagi ibu hamil pengidap HIV AIDS.