Situbondo- Nasib tragis menimpa dua orang petani asal Dusun Kebun Barat, Desa Wringinanom Kecamatan Panarukan. Kedua petani tersebut tersambar petir saat memupuk padi di sawah, Kamis siang kemarin. Satu korban meninggal di lokasi, sedangkan satu korban lagi bernama Asmojo, (60), selamat dan harus dilarikan ke instalasi gawat darurat Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo.
Korban meninggal bernama Muhammad Budiyadi, (46). Korban terluka di bagian dada dan mengeluarkan darah di bagian telinga. Tak hanya itu, lengan baju yang dikenakan korban juga sobek mirip bekas terbakar.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 13.00, saat kedua korban sedang memupuk padi di sawah dekat PG Wringinanom, Kecamatan Panarukan. Kedua korban baru sekitar 30 menit bekerja dan tiba-tiba turun hujan diserati petir.
“Tadi berangkatnya dari rumah sekitar pukul 12.30 untuk memupuk padi, tapi tiba-tiba turun hujan disertai petir,” ujar Muji, saksi mata di lokasi kejadian.
Muji, seorang petani yang saat kejadian berada di lokasi mengaku melihat tubuh korban ambruk ke tanah setelah tersambar petir. Saat dilihat keduanya sudah tak sadarkan diri. Muji bergegas meminta tolong warga untuk mengangkat tubuh korban ke tepi jalan.
“Saat dilihat korban (Budiyadi) nadinya sudah tak berdtak lagi, sedangkan Asmojo masih ada detaknya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan korban meninggal langsung di bawa ke rumah duka,” katanya.
Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, korban meninggal langsung di bawa ke rumah duka. Sempat mendatangkan dokter dari Puskesmas Panarukan untuk memastikan kalau hasil diagnosa korban sudah meninggal.
Zainul mengimbau agar masyarakat waspada saat turun hujan. Saat ini musim tanam dan petani lebih banyak di sawah. Oleh karena itu, kalau cuaca sedang turun hujan disertai petir sebaiknya mencari tempat aman untuk berlindung.
“Sekarang memang musim tanam dan banyak petani berada di sawah mulai dari menanam atau memupuk padi. Jadi, kami hanya bsia mengimbau agar selalu waspada di musim penghujan dan jaga keselamatan diri masing-masing,” ujarnya.
Reporter: Zaini Zain