 kemarin, di salah satu cafe di Situbondo, yang dihadiri oleh sejumlah seniman dan teman-teman difabel.){kind=link}
Situbondo, bhasafm.co.id- Karya Musim berjudul Mesem, diluncurkan oleh Founder Nusantara Rytem Kabupaten Situbondo, pada Jumat (25/4) kemarin, di salah satu cafe di Situbondo, yang dihadiri oleh sejumlah seniman dan teman-teman difabel.
Ketua dan Founder Nusantara Rytem Kabupaten Situbondo, Ali Gardy mengatakan, karya musik berjudul Mesem dipersembahkan bagi teman-teman difabel di Indonesia. Katanya, lagu itu tercipta, terinspirasi dari teman-teman difabel, yang mengalami berbagai keterbatasan.
Seperti difabel tuli yang tidak bisa mendengar, difabel fisik yang tidak bisa memegang sesuatu atau melangkah jauh seperti orang normal lainnya, dan difabel lainnya.
Melalui karya musik berjudul Mesem ini, Ali berharap, mesem atau senyum akan menjadi bahasa universal. Di mana setiap orang, difabel maupun nondifabel mengetahui arti dari senyum dan senyum menjadi simbol pertemanan.
Menurut Ali, mesem adalah sebuah mantra yang paling mudah. Tanpa mengeluarkan kata-kata, hanya mengeluarkan gerak bibir dan mudah dilakukan oleh semua orang. Konteks mesem yang dibangun ini adalah konteks untuk saling berbagi energi dengan siapa saja tanpa terkecuali.
Karya ini sebenarnya lahir ketika pandemi 2021, namun baru dirilis tahun ini karena berbagai alasan. Bahkan, karya ini telah dimainkan pada festival musik alam di Tanjung Selor, Kalimantan Utara pada tahun 2022.
Kata Ali, lirik lagu Mesem ini membangun konsep kesetaraan dan tentang organologi bunyi. Hebatnya, pembuatan lagu ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kala itu dan lolos dari 34 kontingen.
Ia berharap, lagu ini bisa menjadi alternatif seperti lagu D’Masiv. Dinyanyikan bersama-sama oleh masyarakat Indonesia dengan membawa misi kesetaraan. Bahwa tidak ada perbedaan antara difabel dan nondifabel.