Situbondo- Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, memastikan sekolah ambruk yang sempat viral di media sosial bukan SDN 4 Sopet, Kecamatan Jangkar. Berdasarkan data yang ada, sekolah yang roboh tersebut ternyata SDN 1 Sopet dan sudah dilakukan perbaikan.
SDN 4 Sopet memang tidak roboh, namun akan tetap dilakukan rehabilitasi, mengingat ada kerusakan di bagian atapnya. Kayu penyangga genteng melengkung, hingga membuat bagian atas terlihat bergelombang.
Hal itu disampaikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, saat rapat hearing bersama Komisi IV DPRD Situbondo, (13/9) pagi kemarin. Rahabilitasi SDN 4 Sopet sudah diusulkan di APBD Perubahan 2018.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Fathor Rakhman, dari data pokok pendidikan (DAPODIK), gedung SDN 4 Sopet berwarna hijau. Ini menunjukkan bahwa gambar sekolah yang roboh viral di media social dipastikan bukan SDN 4 Sopet.
Fathor Rakhman mengaku, gedung SDN 4 Sopet tingkat kerusakannya tidak terlalu parah. Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tetap tanggap dan akan melakukan perbaikan tahun ini.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Janur Sastra Ananda, mengatakan, rehabilitasi SDN 4 Jangkar sudah diusulkan melalui APBD perubahan karena di khawatirkan roboh. Anggarannya sebesar 160 juta untuk merehap tiga ruang kelas.
Janur menambahkan, pada prinsipnya sudah tidak ada masalah dengan usulan tersebut. Saat ini hanya tinggal mendapat persetujuan Bupati Dadang Wigiarto. Yang pasti lanjut Janur, proses belajar mengajar di SDN 4 Sopet tidak terganggu, meski ada siswa yang di gabung ke ruang kelas lain.