Situbondo– Memasuki H-9 arus mudik lebaran Rabu kemarin (5/6), pemudik asal Kepulauan Madura membludak di Pelabuhan Jangkar. Kapal Feri yang melayani penyebrangan tak mampu menampung seluruh penumpang.
Ada sekitar 300 pemudik asal Kepulauan Ra’as Sumenep Madura tak bisa pulang kampung. Padahal sebagian pemudik mengaku sudah dua hari menunggu di pelabuhan.
Ditengah membludaknya penumpang, seorang pemudik mendadak histeris. Pemudik bernama Hayatun, 40 tahun, terpisah dengan dua anaknya. Hayatun sendiri tertahan di pelabuhan karena tiket penyebrangan sudah habis, sementara dua anaknya yaitu Erianti, 14 tahun dan Anisa, 7 tahun ikut terbawa kapal Feri.
Menurut Hayatun, semula dirinya membeli dua tiket untuk dirinya dan anak sulungnya. Namun saat hendak masuk dermaga, petugas meminta semua penumpang menunjukan tiket masuk termasuk anaknya yang masih berusia 7 tahun.
Karena tak bisa masuk, Hayatun meminta dua anaknya masuk lebih dahulu mencari tempat duduk. Sementara dirinya kembali antri untuk membeli tiket. Hingga Kapal Feri menuju Kepulauan Ra’as berangkat, Hayatun tertahan di pelabuhan karena tak mendapatkan tiket, sedangkan dua anaknya terbawa kapal.
Hayatun mengaku tak bisa tenang karena dua anaknya itu mabuk laut. Hayatun baru bisa tenang setelah pihak pelabuhan menghubungi ABK kapal feri agar mengamankan dua anak tersebut.
Sementara itu, petugas UPT Pelabuhan Jangkar, Tri Wahyono, mengatakan, membludaknya penumpang kemungkinan karena ada isu ada dua kali rute penyebrangan ke Pulau Ra’as. Padahal kata Tri Wahyono penyebrangan menggunakan kapal feri ke Pulau Ra’ad hanya satu trip.
Tri Wahyono menambahkan, kapasitas kapal feri menuju Pulau Ra’as hanya bisa menampung sekitar 300 penumpang. Para penumpang yang belum terangkut harus menunggu jadwal penyebrangan berikutnya.