
Situbondo– Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, membuka acara Halaqoh Nasional, bertema “Aktualisasi Resolusi Jihad Dalam Mempertahankan NKRI”, Minggu siang kemarin (21/10).
Menurut Kiai Azaim, kaum santri perlu melakukan aktualisasi semangat resolusi jihad. Jika di jaman terdahulu resolusi jihat sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi penjajah, saat ini resolusi jihad yaitu menjaga keutuhan NKRI, ancaman penjajahan ideologi, ekonomi dan kebudayaan.
Selain itu kata Kiai Azaim, Pondok pesantren Sukorejo memanfaatkan momentum peringatan Hari Santri Nasional, untuk melakukan “Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila. Tujuannya lanjut Kiai Azaim, agar santri generasi sekarang tahu poin-poin penting di dalamnya. Penerimaan azaz tunggal Pancasila, dicetuskan para ulama melalui Munas NU ke 27 1983, di Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo.
“Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila” akan dilakukan Senin pagi ini di Ponpes Sukorejo. Deklarasi ini sekaligus akan memecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI) tulisan kaligrafi terbesar.
Sementara itu, Halaqoh Nasional “Aktualisasi Resolusi Jihat Dalam Mempertahankan NKRI”, merupakan rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional. Acara ini menghadirkan KH. Fahmi Amrullah, salah satu cucu pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, Direktur PTKI Kementerian Agama RI.