Situbondo, bhasafm.co.id- Harga bawang merah di Situbondo kembali anjlok. Di tingkat petani untuk kualitas biasa harganya Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas super Rp11.000 per kilogram.
Farid, salah seorang petani bawang merah di Desa/Kecamatan Kendit mengaku merugi karena selain harga bawang merah anjlok, tanaman bawangnya diserang hama penyakit.
Seluas 1,2 hektar lahan tanaman bawang merah hasil panennya hanya 6 ton, karena diserang penyakit janda pirang. Bawang merah milik Farid itu dibeli dengan harga Rp7.000 per kilogram. Total uang yang diterimanya sekitar Rp40 juta. Sementara modal tanam bawang merah mencapai Rp100 juta.
Berbeda kasus dengan Sudiyono, yang mengaku untung meskipun harga bawang merah murah. Karena tanaman bawang merah milik Sudiyono tumbuh dengan baik sehingga yang dihasilkan adalah bawang merah kualitas super.
Dalam satu hektar, Sudiyono bisa memanen 23 ton yang dibeli dengan harga Rp11.000 per kilogram. Sehingga uang berhasil diperolehnya sekitar Rp250 juta. Sedangkan modal tanam bawang merah di atas lahan seluas 1 hektare sebesar Rp80 juta.
Sudiyono mengaku, pertumbuhan bawang merah memang tidak sama, tergantung petani yang memeliharanya, juga dipengaruhi dengan faktor keberuntungan. Memang sekali untung akan mendapatkan banyak uang, namun sekali rugi akan kehilangan banyak uang, mengingat modal tanam bawang merah tidak sedikit.