Situbondo, bhasafm.co.id- Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April. Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini, Kabupaten Situbondo, tetap bertahan dengab statusnya yakni menjadi salah satu daerah Bebas Malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr. Sandy Hendrayono mengatakan, status bebas malaria di Situbondo diperoleh pada tahun 2014, seiring dengan menurunnya angka kasus malaria di Kabupaten Situbondo. Kementerian Kesehatan memberikan sertifikat bebas malaria setelah melakukan assesment di Situbondo.
Sandy mengaku, tahun 2024 terdapat tiga kasus malaria impor. Orang Situbondo yang baru pulang bekerja dari Papua dan Kalimantan menderita malaria dan dilarikan ke rumah sakit. Dan di tahun 2025 mulai Januari hingga 24 April 2025, terdapat satu kasus malaria yang juga kasus impor. Seseorang yang bekerja di Papua pulang kampung pada saat Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sementara untuk upaya pencegahan, Dinas Kesehatan melakukan survei vektor malaria, yakni dengan mengidentifikasi jenis vektor atau nyamuk Anopheles, yang berpotensi menularkan malaria.
Survei vektor dilakukan dengan mengambil contoh genangan air di tambak atau bendungan yang sudah lama tidak terpakai untuk memeriksa jentik malaria. Memang ditemukan jentik malaria, namun tidak ada penderita yang positif malaria sehingga Situbondo menyandang status bebas malaria.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menyediakan pemeriksaan malaria gratis kepada warga yang baru saja dari luar pulau yang pulang ke Situbondo, untuk mendeteksi dini kasus malaria.