Situbondo– Banyaknya alih fungsi lahan menjadi perumahan, ditengarai menjadi salah satu penyebab menurunnya hasil produksi mangga di Situbondo. Selain itu, produk unggulan yang juga belum memenuhi target yaitu hasil produksi kopi.
Selama tahun 2017, produksi mangga di Situbondo hanya 165 ton. Jumlah ini tak sesuai target Pemerintah. Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura dan Perkebunan (DTPHP) Pemkab Situbondo, menargetkan produksi mangga mencapai 224 ton.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto, mengatakan, menurunnya hasil produksi mangga terungkap dalam rapat LKPJ. Hadi meminta Dinas terkait mengevaluasi menurunnya produksi mangga tersebut, mengingat mangga menjadi salah satu komoditi unggulan di Situbondo.
Menurut Hadi, Pemerintah harus mengetahui penyebab menurunnya hasil produksi mangga. Tahun 2018 hasil produksi mangga harus melampaui target. Oleh karena itu kata Hadi, Komisi II DPRD Situbondo telah memberikan rekomendasi, agar Dinas terkait melakukan pendampingan, pengawasan dan penyuluhan terhadap petani mangga.
Lebih jauh Hadi Prianto menegaskan, tak hanya hasil produksi mangga menurun selama 2017. Hasil produksi kopi juga mengalami penurunan drastis. Dari target produksi kopi 600 ton, namun hasil produksinya hanya mencapai 338 ton.