ILIR7 Band namanya langsung dikenal luas oleh pecinta musik pop Tanah Air, lewat sebuah single milik mereka yang berjudul “Salah Apa Aku” atau orang banyak menyebutnya dengan “Setan Apa Yang Merasukimu”, viral di berbagai jejaring sosial media pada penghujung tahun 2019. Bahkan single ini didaulat menjadi nominasi peraih penghargaan Billboard Indonesia Musik Award 2020, untuk kategori Top Karaoke Song Of The Year dan Top Streaming Song Of The Year (Video). Sepanjang perjalanan karier dan bergabung bersama ASCADA Musik, tercatat beberapa single hits lainnya seperti Jangan Nakal Sayang, Kekasih Gelap, Cinta Terlarang, Sakit Sungguh Sakit yang sukses dan diapresiasi positif, oleh pecinta musik pop Indoesia.
Berhasil merampungkan sedikitnya 2 (dua) album, dan belasan single hits yang sudah berhasil mereka torehkan, sejak kiprahnya mulai dari tahun 2012. Kehadiran ILIR7 Band kini sudah mendapatkan tempat tersendiri di hati pecinta musik pop anak negeri. Band asal kota Lubuklinggau Sumatra Selatan, yang hingga saat ini beranggotakan Ave (Vokal), Vic (Bass), Zinx (Gitar) dan Richie (Drum). Dengan karya – karya originalitas yang mereka miliki, telah mampu memberi warna tersendiri, dalam sejarah perjalanan industri musik Tanah Air. 10 tahun bukanlah rentang waktu yang singkat bagi sebuah band, untuk tetap bisa bertahan di industri musik yang sangat cepat perubahannya. Hal ini bisa mereka capai karena ILIR7 secara konsisten mampu menghadirkan karya – karya musik mereka, di setiap waktunya.
Memasuki awal tahun 2023, ILIR7 tancap gas merampungkan seluruh single yang terangkum di album ketiganya yang berjudul “KE LAIN HATI”. Dari 10 single yang sudah mereka rampungkan untuk album ketiganya ini, sudah 9 single yang dirilis sebelumnya yaitu single “Ke Lain Hati”, “Hanya Tuhan Yang Tahu”, “Mantan”, “Mama Tolong Aku”, “Kau Hidup Di Hatiku”, “Takdir Berkata Lain”, “Cinta dan Pengkhianatan”, “Kekasih Jahat” dan “Hargai Perasaanku”. Kesembilan single tersebut dirilis dalam rentang waktu antara bulan Januari hingga Mei 2023. Di pertengahan bulan Mei ini, ILIR7 kembali merilis single ke sepuluh atau single terakhir dari album terbarunya ini, yang berjudul “Batu Loncatan”. Di album terbarunya ini, ILIR7 bereksplorasi lebih jauh lagi, dengan konsep musik yang diusung, dari satu single ke single lainnya.
Single “Batu Loncatan” dibangun oleh paduan notasi notasi sederhana, dalam balutan sebuah komposisi musik pop manis, yang dengan mudah bisa dicerna oleh pendengar, berpadu dengan warna vocal khas Ave, menjadi kekuatan tersendiri, dari single ini. “Pastinya kami meramu beragam komposisi musik, dari semua single yang ada di album terbaru ini, namun semaksimal mungkin tetap menjaga benang merah, yang telah menjadi identitas warna musik kami”, ungkap Ave memberi alasan diplomatis, tentang racikan komposisi musik di album terbarunya.
“Single Batu Loncatan bercerita pengorbanan cinta yang di anggap hanya pelarian semata lalu pergi dengan yang lain, tambah Vic menjelaskan tema single yang baru saja dirilisnya tersebut. Secara keseluruhan, ILIR7 masih mempertahankan untuk memilih tema romantisme jalinan kisah cinta, dari seluruh single yang terdapat di album ketiganya ini. “Sepertinya kita tidak akan pernah kehabisan ide, dalam menciptakan sebuah karya yang mengusung tema romantisme jalinan kisah cinta”, tambah Vic membeberkan alasannya, dalam memilih tema di setiap single ILIR7.
“Seluruh single yang ada di album ketiga ini, kami persembahkan sebagai jawaban atas eksistensi dan produktifitas kami, di Industri musik Tanah Air, juga, kami jadikan sebuah momentum yang tepat, untuk meraih kepercayaan yang lebih tinggi lagi, dari seluruh pecinta musik Tanah Air”, tambah Ave menjelaskan harapan atas rampungnya album ketiga mereka, dan dirilisnya single terakhir dari album terbarunya, yang berjudul “Batu Loncatan”. “Sebuah kebanggaan, band dari daerah bisa tembus ke Jakarta, dan kedepannya, kami berharap agar karya kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang lagi, dan memotifasi kami untuk bisa menciptakan karya musik original” ungkap Vic, mewakili harapan mereka.