![Peserta seminar “teknologi budidaya dan pengelolaan hasil perikanan” melihat langsung budidaya keramba apung di Dusun gundil, Desa Klatakan Kecamatan Kendit (foto Ist) bhasafm](https://www.bhasafm.co.id/wp-content/uploads/2021/04/Peserta-seminar-“teknologi-budidaya-dan-pengelolaan-hasil-perikanan”-melihat-langsung-budidaya-keramba-apung-di-Dusun-gundil-Desa-Klatakan-Kecamatan-Kendit-foto-Ist-696x531.jpg)
Situbondo- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Situbondo, mengajak generasi milenial memanfaatkan potensi budidaya perikanan, mengingat Kabupaten Situbondo 150 kilometer garis pantai dan terpanjang di Jawa Timur.
Untuk memotivasi kalangan milenial, PAC IPNU Situbondo, menggelar seminar “teknologi budidaya dan pengelolaan hasil perikanan” di kampung kerapu, Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan kendit, Sabtu kemarin.
Menurut Ketua pelaksana kegiatan, Ahmad Afini Mulaya, dirinya ingin para generasi milenial khususnya pelajar IPNU dan IPPNU, mulai termotivasi memanfaatkan teknologi budidaya dan pengelolaan hasil perikanan di Situbondo.
“Pesertanya kita batasi 30 orang karena pandemi terdiri dari IPNU dan IPPNU. Selain mendapatkan materi mereka langsung praktek melihat budidaya ikan di kampung kerapu,” ujar Ahamd Afini Mulaya, yang juga Ketua PAC IPNU Situbondo.
Pria yang akrab dipanggil Afin itu menambahkan, dari seminar tersebut akan ada tindak lanjut, yaitu kerjasama kemitraan budidaya keramba apung. IPNU akan fokus pada teknologi budidaya dan pengelolaan hasil perikanan di Situbondo.
“Kami juga sudah melihat langsung proses budidaya ikan kerapu dan lobster di pandu para narasumber yaitu Kabid pemberdayaan nelayan, Roy Hidayat dan Kebid Pemberdayan budidaya, Arif Noroellah,” ujarnya
Reporter: Zaini Zain