Jadi Pemateri Diklat Nasional di Kemendagri, Bung Karna Paparkan Inovasi Pakem

0
265
bhasafm
Bupati Situbondo Karna Suswandi saat jadi pemateri diklat nasional di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri (Foto: Zaini Zain)

Situbondo- Bupati Situbondo, Karna Suswandi, menyampaikan materi Pakem atau pelayanan aktif, kreatif, efisien dan memuaskan, saat menjadi pemateri acara Best Practice Diklat Inovasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Acara diklat nasional itu berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Jakarta, diikuti perwakilan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi dan kabupaten,kota se Indonesia.

Menurut Karna Suswandi, dirinya diundang menjadi pamateri di Kemendagri, karena Kabupaten Situbondo memiliki banyak inovasi pelayanan. Bupati yang akrab dipanggil Bung Karna itu menyampaikan materi inovasi Pakem kepada para peserta.

“Tentu ini kebanggaan bagi saya diundang Kemendagri menjadi pemateri diklat nasional,” katanya, Selasa, 22 Juni 2021

Menurut Bung Karna, materi inovasi Pakem yang disampaikannya itu diantaranya  inovasi Plasa, yakni sistem pelayanan masyarakat desa dan kelurahan. Melalui inovasi ini semua kepentingan administrasi kependudukan cukup dilayani di tingkat desa,kelurahan melalui aplikasi Si Pesat (sistem informasi pelayanan masyarakat terpadu).

“Karena Situbondo punya inovasi Plasa, saya menyampaikan kritik kepada Kemendagri yang masih memonbopoli pembuatan blanko KTP,” ujarnya.

Seharusnya kata Bung Karna, Kemendagri memberikan ruang bagi Pemda berinovasi bukan hanya diberi jatah blangko KTP dengan jumlah terbatas. Akibatnya, pelayanan tidak bisa berlangsung cepat menyelesaikan administrasi kependudukan.

“Disini kendalanya. Meski kami punya inovasi pelayanan cepat dan efisien, tapi blanko KTP masih dibatasi Kemendagri maka  pelayanan kami jadi terkendala,” tuturnya.

Program inovasi pelayanan lainnya yang disampaikan Bung Karna yaitu “Sehati” di bidang kesehatan, serta program  Tulub atau tutup lubang untuk program infrastruktur jalan yang kerusakannya tak sampai 15 persen. Ada juga inovasi cinta emak-emak atau Caem. Program ini berbasis ekonomi mikro untuk pemberdayaan emak-emak.

Pada kesempatan diklat nasional itu, Bung Karna menutup presentasinya dengan rencana pengembangan wisata Merak-Baluran. Secara khusus Bung Karna memutar video keindahan Merak-Baluran yang menui banyak pujian peserta diklat.

Reporter: Zaini Zain

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.