Situbondo- Proses belajar mengajar di asrama MQ (Ma’hadul Qur’an) berlangsung cukup semarak . santri baru wajib mengikuti pembelajaran qiro’atuna sampai lulus , baik putra maupun putri . Jam muthala’ah disini berlangsung mulai ba’da sholat isya’ sampai pukul 20:30 . Mengenai tempat pembelajarannya sesuai dengan kelasnya , bisa di asrama , musholla dan perumahan MQ .
Santri yang lulus pembelajaran di qiro’atuna , wajib melanjutkan pembelajaran di amtsilatuna . Qiro’atuna adalah pembelajaran tajwid dan makhorijil huruf . sedangkan amtsilatuna adalah pembelajaran dan pendalaman kitab kuning .
Salah satu kitab kuning yang menjadi materi proses belajar mengajar adalah kitab safinatun najah , sebuah kitab ringkas mengenai pondasi ilmu fikih menurut imam syafi’i . Kitab ini ditujukan bagi pelajar pemula , sehingga hanya berisi kesimpulan hukum fikih saja tanpa menyertakan dalil , dasar pengambilan dalil dalam penetapan hukum .
Kitab ini merupakan karya ulama’ besar syaikh salim salim al hadhromi al jawi asy syafi’i . Ulama’ ini asal yaman , namun menghabiskan separuh hidupnya untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia . Karena syaikh salim ini wafat di Jakarta , dulu batavia , sehingga dinisbatkan menjadi al Jawi .
Proses belajar mengajar di asrama MQ putra dengan mengenalkan kitab ini diharapkan mempunyai banyak manfaat . Pertama belajar fikih dasar bagi pemula . Kedua praktikum materi ilmu alat dan nahwu sharraf . Ketiga melestarikan ajaran ulama’ salafunas sholeh .