Tahun berganti, Seventeen kembali menyambung karya mereka dengan napas baru. Band asal Yogyakarta itu muncul dengan sebuah single “tak biasa” yang bertajuk ‘Jangan Dulu Pergi’. Boleh dibilang beberapa tahun belakangan ini Seventeen memilih menelurkan single dengan nuansa pop khas mereka yang kental. Kali ini mereka meninggalkan album ‘Pantang Mundur’ yang dirilis dua tahun silam dan memulainya dengan nuansa berbeda.
‘Jangan Dulu Pergi’ merupakan pembuka untuk album selanjutnya Seventeen yaitu album ketujuh. Band yang digawangi Riefian Fajarsyah (vokal), Herman Sikumbang (gitar), M. Awal Purbani (bass), dan Windu Andi Darmawan (drum) tersebut memasukkan unsur musik techno dalam singlenya.
Tak hanya itu, sentuhan pop yang disuguhkan kali ini pun lebih “kencang” dari biasanya. Sebenarnya nuansa musik Seventeen seperti ini terdengar seperti beberapa lagu lawas mereka dari album pertama dan kedua. Hanya lagu-lagu dengan nuansa keras seperti ini biasanya tidak ditampilkan sebagai single.
Sentuhan techno dan musik industrial dalam aransemen single ‘Jangan Dulu Pergi’ seolah menonjolkan sound-sound Seventeen yang lebih bising. Namun Seventeen sama sekali tidak meninggalkan identitas musik mereka.
Liriknya yang lugas masih mendominasi. Kali ini sang vokalis yang akrab disapa Ifan berkolaborasi dengan Herman (gitar) untuk menggubah ‘Jangan Dulu Pergi’. Kisah lagu ini diambil dari kehidupan pribadi Ifan.
“Lagu ini memang dibuat untuk bokap. Pada saat penciptaannya waktu itu Seventeen sedang tur di Sumatera dan itu sekitar belum ada sebulan dari kepergiaan bokap untuk selamanya. Di situ tiba-tiba kangen terus sama bokap dan rasanya nggak kuat sama kangennya,” cerita Ifan.
‘Jangan Dulu Pergi’ adalah sebuah kisah tentang belum inginnya seseorang ditinggal pergi oleh orang tercintanya. Sebuah perasaan yang teramat sangat karena harus berpisah. Perasaan jadi berkecamuk banget,” lanjut Ifan.
Sang vokalis pun berharap single ‘Jangan Dulu Pergi’ bisa menjadi lagu wajib untuk menemani mereka yang sedang merasakan kehilangan.