Situbondo- Stok pupuk bersubsidi di Situbondo sudah mulai menipis dan hanya cukup sampai awal September mendatang. Pemkab Situbondo telah mengajukan permintaan tambahan pupuk urea bersubsidi agar bisa mencukupi kebutuhan petani hingga akhir tahun.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Situbondo, Sentot Sugiyono, jatah pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah pusat ke Situbondo memang kurang. Saat ini, stok pupuk bersubsidi hanya tersisa 2.500 ton dan diperkirakan hanya cukup sampai awal September.
“Kita telah melakukan upaya pengajuan tambahan pupuk agar bisa memenuhi kebutuhan hingga Desember mendatang. Saat Vidcon Bupati juga telah menyampaikan itu,” kata Sentot Sugiyono, Rabu, 05 Agustus 2020
Sentot menjelaskan, kebutuhan pupuk bersubsidi di Situbondo mencapai 30 ribu ton. Kebutuhan pupuk itu sesuai kebutuhan luas lahan sawah dan tanah tegal yang telah di upload melalui Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (E RDKK) tani.
Sentot mengaku, Kabupaten Situbondo hanya mendapat jatah pupuk bersubsidi 20 ribu ton. Dengan begitu masih kurang sekitar 10 ribu ton dari kebutuhan yang ada.
Sentot menjelaskan, pihaknya tidak bisa membuat kebijakan sendiri menambah stok pupuk bersubsidi, mengingat kewenangan pupuk bersubsidi tersentral di pemerintah pusat. Secara teknis pendistribusiannya dilakukan Pemprov Jatim ke masing-masing Kabupaten,kota.
“Untuk menutupi kekurangan pupuk ini pihaknya berharap dari realokasi antar Kabupaten maupun provinsi. Kalau ada kabupaten lain punya jatah pupuk lebih bisa di realokasikan ke Kabupaten lain,” pungkasnya.