Situbondo- Jenazah Bupati Dadang Wigiarto di bawa ke pendopo sebelum di makamkan. Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, KHR. Muhammad Kholil As’ad, menjadi imam sholat jenazah. Sholat jenazah tetap menggunakan protokol kesehatan, yaitu tidak menurunkan jenazah Bupati dari atas mobil ambulans.
Jenazah almarhum kemudian di bawa ke tempat pemakaman di Jalan Mawar, Kelurahan Patokan Situbondo menggunakan mobil ambulans. Para pelayat yang ikut mengantar almarhum ke tempat pemakaman diminta berada di radius 5 hingga 10 meter, karena prosesi pemakaman menggunakan protokol Covid.
Juru bicara Satgas Covid-19, Dadang Aries Bintoro, mengatakan, pelayat diminta menjauh dari lokasi pemakaman untuk memudahkan petugas melakukan pemulasaran jenazah.
“Biar tidak terjadi kerumunan para pelayat diminta menjauh dari lokasi pemakaman,” ujanya.
Dadang menjelaskan, banyak pelayat ikut mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya, karena mereka merasa kehilangan dengan sosok Bupati yang selama ini dinilai akrab dengan semua kalangan.
Usai prosesi pemakaman, Umi Kulsum istri Bupati Dadang Wigiarto tampak mendekati pusara mendiang sang suami. Mengenakan kerudung warna hitam, Umi Kulsum berjalan sambil dipapah. Raut wajahnya tampak bersedih atas kepergian sang suami.