Situbondo– Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Situbondo, menggeledah ruang Sekretariat DPRD Situbondo, siang kemarin (21/2). Penggeledahan dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya penyidik memeriksa sejumlah saksi, terkait dugaan korupsi dana UP atau Uang Persedian sekitar 500 jutaan.
Penggeledahan di ruang sekretariat berlangsung sekitar 3 jam. Tampak sejumlah anggota polisi bersenjata lengkap ikut melakukan pengamanan. Selama penggeledahan berlangsung, seluruh pegawai sekretariat diminta keluar ruangan. Hanya Sekretaris DPRD Heri Suryanto dan beberapa staf ikut mendampingi penyidik.
Setelah menggeledah sejumlah ruangan, penyidik terlihat meminta keterangan sejumlah staf DPRD. Penyidik baru keluar ruangan sekretariat sekitar pukul 16.00, dengan membawa sejumlah berkas dokumen penting.
Menurut Ketua Tim Penyidik Kejaksaan Yasin Joko Pratomo, penggeledahan dilakukan untuk mencari alat bukti dugaan tindak pidana korupsi. Yasin Joko Pratomo juga enggan menjelaskan kasus pidana yang sedang dibidik kejaksaan di Kantor DPRD.
Yasin Joko Pratomo mengaku, ada dugaan tindak pidana korupsi di Sekretariat DPRD. Menurutnya, penyidik kejaksaan sudah memiliki bukti awal adanya dugaan pengelolaan keuangan yang tidak prosedural.
Dalam kasus ini kata Yasin Joko Pratomo, penyidik sudah memeriksa empat orang saksi, semuanya berasal dari bagian Sekretariat DPRD. Yasin Joko Pratomo mengaku, semua berkas yang diamankan dari Kantor DPRD berupa SPJ, SP2D, serta sejumlah dokumen berhubungan dengan pengajuan keuangan.
Data yang diterima Bhasa menyebutkan. Kejaksaan sedang membidik dugaan korupsi dana Uang Persediaan sekitar 500 jutaan. Dana UP tersebut merupakan dana cadangan APBD tahun 2017, namun mendadak raib tanpa kejelasan peruntukannya. Raibnya dana UP tersebut baru diketahui setelah dilakukan audit internal oleh inspektorat.