Situbondo- Kyai Haji Afifuddin Muhajir, wakil pengasuh bidang ilmiyah, kedatangan wartawan gatra, majalah berita mingguan. wartawan tersebut adalah Muhammad Rizky, mendapatkan tugas untuk wawancara pada Kyai Haji Afifuddin Muhajir terkait waria, wanita yang pada dasarnya adalah pria.
Muhammad Rizky menyampaikan, bahwa ia sering mengikuti perkembangan tulisan, opini Kyai Afifuddin Muhajir via NU online. meskipun ia bukan alumni tetapi ada kepuasan tersendiri bisa menyempatkan membaca tulisan, opini Kyai Afifuddin Muhajir, kemudian menghubungkan dengan kondisi NU, islam, dan tanah air terkini.

Kyai Afif beliau biasa dipanggil, menuturkan pada wartawan itu, pada dasarnya Alloh SWT itu menciptakan manusia dengan kelamin yang jelas, lelaki atau perempuan. Kemudian muncul manusia yang mendapatkan sebutan waria oleh lingkungannya. waria itu ada dua, waria asli, waria yang dibuat-buat.
waria asli harus berusaha untuk menjadi lelaki yang normal, masyarakat pun harus mendukung proses ini, karena proses menjadi urusan makhluk, sedangkan hasil dari proses menjadi hak preogatif Alloh SWT.