Situbondo– Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah- Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy mewisuda 539 santri putra dan putri program studi non formal Qiroatuna.
Wisuda Qiroatuna berlangsung di auditorium putra Minggu pagi kemarin (18/11). Dari 539 santri lulusan Qiroatuna tersebut, dua diantaranya merupakan santri asal Luar Negeri.
Mereka adalah Banikan Madyab, asal Sangla, Thailand dan Kamarizzaman, asal Slangor Malaysia. Sebenarnya ada tiga santri lagi asal Thailand, namun masih lulus program Qiroatuna dan akan di wisuda tahun depan.
Banikan Madyab,mengaku sangat senang belajar di Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo. Banikan Madyab menganggap, pesantren yang diasuh Kiai Azaim itu merupakan miniatur Indonesia.
Menurut Banikan Madyab, di Pesantren Sukorejo ada belasan ribu santri berasal dari berbagai penjuri negeri Indonesia. Banikan Madyab, mengaku, awal dirinya mondok kesulitan berkomunikasi dengan para santri yang lain, namun mereka sangat baik dan mengajarinya hingga fasih berbahasa Indonesia.
Dimata Banikan Madyab, Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo memiliki sarana dan prasana pendidikan yang lengkap. Banikan Madyab yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA, mengaku akan melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi di Universtias Ibrahimy.