Situbondo- Konfrensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Situbondo, memilih KH. Zainul Mu’in Husni sebagai Rois Syuriah, dan KH. Muhyiddin Khotib, sebagai Ketua Tanfidziyah. Kedua tokoh NU dari wilayah barat dan timur itu akan menahkodai PCNU Situbondo periode 2021-2026.
Konfercab yang berlangsung di Pondok Pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, berakhir dengan drama pemilihan Ketua Tanfidz. Dimasa penjaringan calon, perolehan suara KH. Muhyiddin Khotib dan KH. Zaini Sonhaji berlangsung sengit.
Perolehan suara keduanya berkejaran hingga membuat peserta konfercab tak berhenti menghela nafas. Saat penghitungan memasuki separuh suara peserta Konfercab, perolehan suara KH. Zaini Sonhaji sempat menyalip peroleh suara KH. Muhyidin. Tak berapa lama, suara KH. Muhyidin terus merangsek naik hingga berakhir mendapatkan 95 suara. Sedangkan KH. Zaini Sonhaji mentok diangka 82 suara.
Berbeda dengan pemilihan Ketua Tanfidz, KH. Zainul Mu’in terpilih sebagai Rois Syuriah melalui pemilihan Ahwa atau Ahlul Halli Wal Aqdi, terdiri dari lima orang anggota yaitu KHR. Muhammad Cholil As’ad, KH. Jaiz Badri Masduki, Habib Muhammad Abu Bakar al-Muhdor, KH. Zainul Mu’in Husni serta KH. Tamim Sufyan.
Sesuai AD,ART, KH. Zainul Mu’in sebagai Rois Syuriah terpilih merestui dan memilih KH. Muhyiddin Khotib sebagai Ketua Tanfidziah PCNU Situbondo, berdasarkan perolehan suara terbanyak dalam penjaringan bakal calon.
“Dengan singkat kami mengatakan, Bismillah Tawakkaltu ‘Alallah, semoga saya diberi kemampuan menerima beban sangat berat ini. Walau sangat berat kami bersedia menjadi Ketua Tanfidz PC NU Situbondo,” kata KH. Muhyidin Khotib di depan pimpinan sidang, Minggu, 6 Juni 2021.
Sementara itu, Khatib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Syafrudin Syarif, mengatakan bahwa Ketua PCNU terpilih harus merangkul semua kalangan. Kedepan NU harus satu visi dan misi serta bersinergi dengan semua kekuatan. Konfercab harus menjadi ajang konsolidasi bagi PC NU Situbondo untuk maju bersama-sama.
Menurutnya, kedepan pengurus NU harus bisa melaksanakan panca harokah (gerakan), yaitu kaderisasi dan pendataan anggota, pendidikan berkualitas. Selain itu, PCNU harus memiliki fasilitas kesehatan (Faskes), literasi dakwah digital dan peningkatan ekonomi melalui BMT.
“Literasi dakwah digital ini menjadi agenda strategis NU agar dawuh-dawuh kiai NU bisa dengan cepat terupload di media sosial,” katanya ditemui usai membuka acara Konfercab.
Reporter: Zaini Zain