
Situbondo, bhasafm.co.id- Komunitas Misi Bahari Kabupaten Situbondo, mengadukan kerusakan terumbu kadang kepada Komisi III DPRD Situbondo, Jumat (20/6/2025).
Ketua Misi Bahari Situbondo, Aglendy mengatakan, ia menginginkan solusi terhadap matinya terumbu karang di perairan Watukenung, kawasan Wisata Bahari Pasir Putih seluas 13 hektare.
Harapannya, agar terumbu karang yang rusak atau mati itu bisa segera dilakukan konservasi sehingga kemungkinan hidupnya tinggi. Apalagi berada di tempat wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
Menurut Glendy, sapaan akrabnya, akar masalah yang mengakibatkan kerusakan terumbu karang harus ditemukan dulu dan dicarikan solusinya. Setelah itu, konservasi terumbu karang dilakuan. Sebab percuma konservasi dilakukan tapi sumber masalahnya tidak diselesaikan.
Hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim, bahwa kerusakan terumbu karang di perairan Watukenung itu disebabkan karena limbah air yang mengandung bahan kimia kaporit.
Di Perairan Watukenung itu terdapat beberapa penginapan atau villa yang menyediakan faisilitas kolam renang.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Situbondo, Johantono mengemukakan, kerusakan lingkungan hamparan terumbu karang seluas 13 hektare itu adalah masalah yang serius dan harus segera ditangani.
Dalam waktu dekat, Komisi III akan memanggil dinas terkait serta para pengusaha penginapan atau villa di PerairanWatukenung, guna menemukan solusi agar terumbu karang bisa segera dilakukan konservasi.
Johantono menegaskan, di Perairan Watukenung, kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, beberapa tahun terakhir terdapat penginapan atau villa yang terdapat kolam renangnya. Diduga kuat, limbah kolam renang yang mengandung kaporit menjadi penyebab rusaknya terumbu karang. Oleh karena itu, ia ingin memastikan apakah penginapan atau villa di Perairan Watukenung itu sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL.