Situbondo, bhasafm.co.id- Latihan gabungan bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024, antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Angkatan Pertahanan Australia (Australian Defense Force/ADF) memasuki puncak latihan dengan materi Combine Arms Live Fire Exercise (Calfex) yang berlangsung di Titik Tinjau Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) V/Marinir, Karangtekok, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, selaku Direktur Latihan Gabungan Bersama Keris Woomera, mengatakan latihan puncak selesai dengan sempurna. Katanya Calfex adalah bagian dari keseluruhan latihan Keris Woomera 2024, latihan bilateral Indonesia dengan Australia yang dilaksanakan pertama kali di tahun ini.
Nur Alamsyah mengemukakan, Calfex merupakan latihan yang mengintegrasikan taktik dan teknik penembakan seluruh alat utama persenjataan (Alutsista) dan pergerakan satuan manuver yang tergabung dalam Latgabma Keris Woomera 2024.
Materi yang dilaksanakan dalam latihan Calfex adalah materi pertahanan yang menunjukkan gabungan strategi antar kedua negara. Materi pertahanan ini merupakan komponen penting dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan stabilitas sebuah negara.
Ada 1.000 personel yang diterjunkan dalam latihan puncak Calfex. Mereka adalah prajurit terbaik dari tiga matra baik dari TNI maupun dari ADF. Seluruh persenjataan yang dimiliki terutama persenjataan darat ditembakkan bersama, baik itu senapan tajam, artileri, kafeleri, dan beberapa bantuan dari udara.
Dalam latihan itu, pasukan kedua negara menampilkan kemampuan keterampilan dalam melaksanakan tugas operasi, dan memperlihatkan keahlian masing-masing dalam mengoperasikan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Informasi dihimpun, jenis alutsista yang terlibat pada kegiatan Calfex terdiri dari alutsista angkatan darat berupa 100 pucuk senjata ringan, terdiri dari 80 pucuk senjata SS2 V2, pucuk SMR, 6 pucuk minimi dan 4 pucuk SMR, 6 pucuk minimi dan 4 pucuk SPR 2.
Selain itu, ada senjata bantuan berupa 2 pucuk meriam 105 mm dan 2 unit apache, 2 unit tank leopard dengan kecepatan 450 knot, kekuatan bantuan tembakan dari angkatan udara, pesawat F-16 yang siap untuk menghancurkan sasaran.
Alutsista darat pendukung bantuan tembakan lintas datar dan lintas lengkung yang siap menghancurkan sasaran dan menggetarkan bumi yang terdiri dari 2 cuk mer 105 mm howitzer, 84 mm, javaline, mortir 81 dan berbagai senjata infanteri ringan serta senjata mesin lainnya.