Situbondo- Rabu malam kamis tanggal 20 januari 2021 di mushollah asrama Nurul Qoni’ putra ba’da sholat isya’ berjamaah, pengajian kitab Qothrul Ghoist yang diajarkan oleh salah satu dosen fakultas dakwah, ustadz Ahmad Zaini Akhsin kepada seluruh santri putra asrama Nurul Qoni’ yang diadakan pada setiap malam rabu dan malam kamis. Kembali lagi menerangkan tentang posisi dan keadaan umat manusia ketika di padang mahsyar.
Kitab Qhotrul Ghoist yang dikarang oleh Syeikh Nawawi Bin Umar Al Banteni, merupakan kitab yang berisi tentang nasehat tauhid dan juga tentang kisah-kisah orang terdahulu dan masa yang akan datang. Pengajaian kitab Qhotrul Ghoist yang di ikuti oleh seluruh santri putra di asrama Nurul Qoni’ di bagian dalam mushollah ini, selalu berjalan dengan khidmat seiring dengan berakhirnya pengajian Qhotrul Ghoist itu selesai.
Didalam penjelasanya, ustadz Ahmad Zaini Akhsin menerangkan bahwa, pada setelah di bagikanya lembaran-lembaran tentang catatan amal atau raport amal manusia, orang yang pertama kali mengambil lembaran rapotnya dengan tangan kanan ialah Sayyidina Umar Bin Khattab yang dengan kitab catatan Sayyidina Umar itu sinarnya seperti sinarnya matahari . Sedangkan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq menjadi kepala atau ketua dari 7000 orang yang masuk surga tanpa hisab.
Aswad Bin Abdul Asad yang merupakan saudara dari Abu Salamah, ialah orang yang pertama kali mengambil kitab atau catatan rapot amalnya dengan tangan kiri , dan umat manusia yang mendapatkan kitab dengan tangan kanan akan terdapat tulisan ( iqro’ kitaba kafa binafsika alaika yauma hasiba ), lalu akan manjadi putih wajahnya ketika melihat tulisan itu. Sedangkan orang yang mendapat tulisan catatan amalnya dengan tangan kiri, akan menjadi hitam kusam wajanya ketika melihat tulisan itu.