Situbondo– Lomba ayam sap-sap menjadi perhatian pengunjung objek wisata pasir putih, Minggu kemarin. Sambil bermain di pantai, para wisatawan menyaksikan lomba ayam sap-sap yang dilepas bergantian dari tengah laut. Sebagian pengunjung berharap tradisi ayam sap-sap jadi paket wisata pasir putih.
Konon, tradisi lomba ayam sap sap ini merupakan salah satu tradisi masyarakat setempat yang sudah dikenal hingga mancanegara. Lomba ayam sap-sap merupakan istilah yang diambil dari bahasa Madura yang merupakan bahasa keseharian warga setempat.
Ayam sap-sap berarti ayam yang terbang dan mirip lomba balapan burung merpati. Bedanya, ayam sap-sap dilepas dari tengah laut berjarak sekitar 150 meter dari bibir pantai.
Ketua Ikatan Perahu Layar Pasir Putih (IKA PERTI), Hatib Siswanto mengatakan, ada 23 ekor ayam sap-sap ikut perlombaan dan jadi tontonan menarik bagi wisatawan. keunikan lomba ayam sap-sap lainnya yaitu saat penentuan pemenang. Ayam yang terbang dari tengah laut dan hinggap paling jauh akan jadi pemenangnya.
“Lomba ayam sap-sap hampir sama seperti perlombaan lainnya yaitu dimulai dari babak penyisihan hingga perempat final dan final,” terangnya,Minggu, 31 Agustus 2022
Sementara itu, Camat Bungatan, Jufri Setia Utomo mengatakan, perlombaan ayam sap-sap memang sempat vakum selama pandemi. Kali ini mulai kembali digelar dan mendapat sambutan antusias para wisatawan. Mereka sangat senang menyaksikan keunikan ayam sap-sap ini.
“Ayam sap-sap ini merupakan konsep wisata tradisional. Biasanya, ayam yang diikutsertakan lomba merupakan ayam betina yang sedang mengerami telur. Hanya ayam betina bisa terbang jauh di tengah laut,” katanya.
Jufri menambahkan, perlombaan ayam sap-sap merupakan tradisi unik dan bisa menjadi daya tarik pengunjung ke pantai pasir putih. Butuh konsep dan persiapan yang matang untuk menjadikannya ayam sap-sap ini menjadi paket wisata.
“Ayam yang diikutkan lomba harus betina dan biasanya ayam betina yang sedang mengeram telur,” ujarnya
Reporter: Zaini Zain