
Situbondo –Kerja LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) mulai membuahkan hasil mendorong pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memperluas pasar ekspor. Melalui kegiatan business matching ekspor Indonesia mencapai USD 166,7 miliar atau tumbuh 36,3 persen terhitung sejak Januari hingga Juli 2022, total
“Secara komulatif ekspor Indonesia berhasil menembus angka USD 166,7 miliar terhitung sejak Janauri hingga Juli 2022. Itu artinya ekspor tumbuh 36,3 persen secara year on year,” ujar Kepala Devisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald S. Grisanto, melalui rilis tertulis, Sabtu, 10 September 2022.
Menurut Gerald S. Grisanto, ada tiga provinsi menjadi penyumbang terbesar ekspor nasional pada Januari hingga Juli 2022, yaitu Jawa Barat dengan USD 22,53 miliar (13,52 %), Kalimantan Timur USD19,67 miliar (11,80 %) serta Jawa Timur dengan USD14,86 miliar (8,92 %).
“Seperti Kalimantan Timur bahwa komoditas utama di ekspor adalah bahan bakar mineral. Kemudian diikuti lemak dan minyak hewan atau nabati, pupuk, bahan kimia anorganik, serta aneka produk kimia. Mayoritas di ekspor ke Tiongkok, India, Filipina, Jepang dan Malaysia,” terangnya.
Dijelaskan, berdasarkan data BPS bahwa potensi ekspor Indonesia tahun 2021 mencapai USD 231,6 miliar. Angka itu naik 41,92 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 yaitu sebesar USD163,2 miliar.
Gerald S. Grisanto mengatakan bahwa peningkatan ekspor Indonesia merupakan kerja nyata LPEImendukung peningkatan ekspor nasional. Indonesia Eximbank mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir baru melalui program pembiayaan, penjaminan, asuransi ekspor dan jasa konsultasi.
Menurutnya, LPEI akan turut serta mendukung pemerintah pusat mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN). Bentuknya berupa layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor.
“Pada tahun 2022, ada 224 pelaku UMKM yang telah mendapatkan penyaluran pembiayaan dari LPEI. Itu terhitung hingga Agustus,” tuturnya.
Lebih lanjut Gerald menegaskan bahwa LPEI akan terus berkomitmen meningkatkan kapasitas UMKM agar bisa menembus pasar ekspor melalui layanan satu pintu. Program pelatihan, pendampingan, pembiayaan, hingga asuransi sangat efektif mendorong pelaku UMKM merambah pasar global.
Untuk mendukung perluasan pasar gelobal UMKM, LPE kini telah berkolaborasi bersama FTA Center-Export Center Kementerian Perdagangan di Canberra Australia, Jeddah Arab Saudi, Lagos Nigeria, Busan Korea Selatan, dan London Inggris.
“Kami optimis seluruh layanan tersebut mampu meningkatkan daya saing para pelaku UMKM nasional di pasar global,” pungkasnya.