
Situbondo- Asrama ma’hadul qur’an sudah 55 hari ditinggalkan oleh almarhum almaghfurlah Kyai Haji Muzakki Ridlwan. Bersyukur kegiatan sholat berjama’ah, pembacaan al-Qur’an surat Yaasiin secara bersama ba’da sholat maghrib sekaligus ba’da sholat Subuh, tetap berjalan sebagaimana mestinya. Semua ini tiada lepas dari peran ahlul bait MQ bersama pengurus MQ, bahu membahu mendampingi, dan mengawasi kegiatan santri .
Dua orang menantu almarhum almaghfurlah Kyai Muzakki Ridlwan, Lora Achmad Haris Chozin bersama Lora Mohammad Kholil Abdul Jalil, secara aktif menjadi imam sholat berjama’ah di musholla MQ, terutama sholat maghrib. Keaktifan beliau berdua ini menjadi pondasi dan motivasi bagi para pengurus MQ beserta pengurus kamar, untuk terus bersemangat meneruskan dan mempertahankan, segala kegiatan yang telah digariskan oleh almarhum almaghfurlah Kyai Haji Muzakki Ridlwan.
Begitu juga kegiatan belajar mengajar di ma’hadul qur’an, baik asrama MQ putra putri, maupun MQ tahfidzul qur’an putra putri, terus dipertahankan dan ditingkatkan. MQ darul kutub yang kelas akhir terus berbenah dengan penambahan jadwal belajar didampingi oleh pengurus yang mumpuni di bidang kitab kuning, sehingga siap untuk daftar ma’had aly 1 pada tahun ajaran baru mendatang. Begitu juga dengan MQ tahfizul qur’an, ada kegiatan ekstrakurikuler pendalaman kitab kuning untuk menunjang kualitas hafalan al-Qur’an.
Sementara itu penasehat pengurus asrama MQ, ustadz Nur Shoddiq menuturkan, bahwa kekompakan pengurus MQ dan pengurus kamar, baik ketua kamar maupun wakil ketua kamar, merupakan modal utama untuk menjadikan MQ lebih kondusif. Ketua kamar bersama wakil ketua kamar, harus belajar memberikan uswah hasanah, dan teladan yang baik, dalam segala hal .