Situbondo- Sejumlah pelamar perangkat desa mendatangi Kantor Pemkab Situbondo. Mereka yang berasal dari lima desa di Kecamatan Jatibanteng, menyampaikan pengaduan terkait adanya dugaan ketidak beresan dalam penjaringan perangkat desa tersebut.
Sejumlah pelamar perangkat desa itu juga didampingi seorang pengacara Supriyono. Sebelum bertemu Wakil Bupati Ny. Hj. Khoirani, mereka lebih dulu menyampaikan surat pengaduan ke Mapolres Situbondo, mendesak aparat kepolisian mengungkap dugaan adanya praktek suap dalam penjaringan perangkat.
Wakil Bupati Situbondo, Ny. Hj. Khoirani, mengaku telah menampung aspirasi yang disampaikan para pelamar perangkat di lima desa di Kecamatan Jatibanteng. Semua aspirasi akan disampaikannya kepada Bupati Karna Suswandi.
Ny. Khoirani mengaku tak bisa mengambil keputusan sendiri, namun semua yang telah disampaikan pasti akan ada penyelesaian. Para pelamar telah menyampaikan akan menerima apapun hasil penjaringan perangkat desa kalau dilakukan tes ulang.
“Kami sudah tampung aspirasinya dan akan kami sampaikan kepada Bupati. Tadi Pak Camat Jatibanteng telah menyampaikan belum ada keputusan apapun terkait polemik penjaringan perangkat desa tersebut. Jadi mohon bersabar ditunggu karena nanti pasti akan ada keputusan,” ujarnya, Rabu, 19 Mei 2021
Sementara itu, Supariyono yang ditunjuk menjadi kuasa hukum para pelamar, mengaku meminta Bupati membatalkan hasil seleksi penjaringan perangkat di lima desa tersebut. Pelaksanaan penjaringan dinilai amburadul bahkan disinyalir adanya praktek suap, karena ditemukan ada salah satu peserta memiliki kunci jawaban dari nomor 1 sampai 100.
“Kami tadi sudah ke Polres agar polisi mengungkap adanya dugaan praktek suap. Kami tidak melaporkan siapa-siapa karena kami hanya menyampaikan surat pengaduan,” terangnya
Perlu diketahui. Polemik penjaringan perangkat lima desa Kecamatan Jatibanteng dipicu ditemukannya kunci jawaban di salah seorang pelamar. Lima Desa yang melangsungkan penjaringan perangkat secara bersamaan yaitu Desa Jatibnteng, Curahsuri, Pategalan, Patemon dan Desa Kembangsari.
Reporter: Zaini Zain