Situbondo- Jalan raya pantura Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, kembali tertutup banjir lumpur, Minggu dini hari. Banjir lumpur tersebut menyebabkan arus lalulintas dari arah Surabaya-Situbondo dan sebaliknya tersendat.
Arus lalulintas berangsur normal, setelah hujan reda sekitar pukul 3.00 pagi. Banjir lumpur tak hanya menutup sekitar 300 meter jalan pantura, melainkan mengenai dua warung makan yang berada di sisi utara jalan. Kamar mandi permanen milik seorang warga hanyut terbawa arus banjir.
Banjir lumpur di jalan pantura Pecaron mirip kejadian akhir Januari 2016 silam. Meski tak sampai menyebabkan arus lalulintas lumpuh seperti saat itu, namun banjir lumpur yang menutup ruas jalan itu diduga karena terjadi kerusakan lingkungan, mengingat disisi selatan jalan merupakan perbukitan dan hutan lindung.
Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, banjir lumpur terjadi setelah turun hujan lebat. Debit air yang besar menyebabkan tanggul sungai jebol dan air bercampur tanah tersebut meluber ke jalan raya.
“Banjir terjadi saat warga sedang terlelap tidur. Ada dua warung makan terdampak banjir lumpur ini yaitu milik Burawi dan Rifa’I,” kata Puriyono, Minggu, 14 Februari 2021.
Puriyono menambahkan, banjir lumpur yang menutup ruas jalan memang mengganggu pengendara yang akan melintas. Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD,Tagana, Kepolisian dan TNI membersihkan jalanan yang tertutup lumpur. Selain itu, dua armada mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan lumpur.
“Ini langkah tanggap darurat. Kami juga menutup tangkis yang jebol menggunakan bronjong khawatir terjadi banjir susulan, ”ujarnya.
Reporter: Zaini Zain