Situbondo- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menghantui peternak sapi di Situbondo. Betapa tidak, Saat ini sudah ada ratusan ternak sapi terpapar virus PMK tersebar di 13 Kecamatan. Hanya ada empat Kecamatan yang masih aman dari wabah PMK.
Dinas Peternakan Situbondo mencatat ada 251 ternak sapi ditemukan suspect PMK. Sebaran terbesar di Kecamatan Suboh yaitu 48 ekor sapi, Bungatan 46 ekor sapi dan Kecamatan Asembagus 33 ekor sapi.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Pemkab Situbondo, Kholil kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK tersebut, yaitu melalui penyekatan pengiriman sapi dari luar daerah masuk Situbondo.
Selain itu kata Kholil, saat ini pihaknya juga sedang mengintensifkan pengobatan ternak sapi yang ditemukan suspect PMK melalui pemberian vitamin. Kendati demikian, pengawasan arus lalulintas sapi harus mendapat pengawasan ketat, karena penyebaran virus PMK itu sangat cepat.
“Karena tahun ini kami tak punya anggaran, maka kami ajukan anggaran kepada DPRD. Kami juga mengikuti rekomendasi Komisi II DPRD Situbondo untuk fokus penanganan wabah PMK,” terangnya.
Data dari berbagai sumber menyebutkan. Bahwa penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak hewan, dapat menyebar sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
Wahab PMK ini menimbulkan kerugian ekonomi sangat besar, karena ternak yang terapar akan mengalami (penurunan berat badan permanen. Pengendaliannya sulit dan kompleks, karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.
Reporter: Zaini Zain