Nasib Misri (68) Tukang Sapu Jalanan Digantung

Situbondo, bhasafm.co.id- Nasib Misri (68) salah seorang tenaga honorer pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bertugas menyapu dan membersihkan taman kota sejauh 1 kilometer, mengaku belum mendapatkan haknya selama empat bulan yakni mulai  Januari hingga April 2025.

Namun demikian, Misri yang sudah berusia senja itu tetap bekerja menyapu dan membersihkan taman kota dengan harapan Pemkab Situbondo segera membayarkan honornya yang belum diterimanya mulai Januari 2025.

Misri yang sudah mengabdi selama 15 tahun ini mengaku diminta tanda tangan penerimaan honor pada 25 Februari 2025. Namun sampai saat ini honor yang biasanya ia terima Rp1.250.000 per bulan, tak kunjung diterimanya.

Misri menjelaskan, awal bekerja di tahun 2019, ia mendapat honor sebesar Rp200.000 per bulan. Naik menjadi Rp500.000. Dan di era kepemimpinan Bupati Karna Suswandi dinaikkan menjadi Rp1.250.000 karena Pemkab Situbondo saat itu mendapatkanpenghargaan Adipura, dan Misri adalah tukang sapu yang dinilai paling rajin dan disiplin dalam bekerja.

Misri berharap, honornya yang tertunda itu segera dicairkan oleh Pemkab Situbondo, sehingga dia bisa membayar pinjamannya selama honornya tertunda. Ia juga meminta Pemkab Situbondo tidak menggantungnya. Jika memang mau diberhentikan Misri siap berhenti dari pekerjaannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo, Yulianto mengatakan bahwa memang ada sejumlah tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup Situbondo yang belum mendapatkan honor mulai Januari-April 2025.

Hal ini sesuai dengan edaran dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat, bahwa honor tenaga honorer tidak dibayarkan.

Sebelumnya Pemkab Situbondo, memberhentikan sekitar 600 orang tenaga honorer yang terdiri dari guru dan tenaga teknis, seiring dengan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat serta aturan yang mengikat.

Kata Bupati tenaga honorer yang diberhentikan adalah mereka yang bekerja di bawah dua tahun lamanya.