Situbondo – Paguyuban pasar Besuki menolak rencana Pembangunan pasar induk baru. Mereka ingin tetap di pasar yang mereka tempati saat ini, karena rencana pembangunan pasar baru lokasinya dinilai tak strategis.
Penolakan pembanguna pasar baru tersebut disampaikan paguyuban pasar Besuki, saat rapat bersama Komisi II DPRD Situbondo dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, di Kantor DPRD Situbondo, siang (1/2/2018).
Menurut Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto, penolakan pembangunan pasar baru di Besuki, akan menjadi masalah baru. pasalnya, saat ini masih ada sekitar 350 pedagang berjualan di luar pasar.
Hadi menambahkan, rencana pembangunan pasar induk baru di Besuki, sebenarnya merupakan hasil evaluasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, mengingat pasar yang ada tak bisa menampung semua padagang. Rencananya pemerintah akan membangun pasar induk baru yang bisa menampung sekitar 1000 pedagang.
Oleh karena itu kata Hadi, Tahun ini Pemkab sudah menganggarkan pengadaan tanah pasar baru di Besuki sekitar 1, 8 Miliar. Namun rencana pembangunan pasar harus kembali dievaluasi kembali karena paguyuban pasar menolaknya.
Lebih jauh Hadi Prianto meminta Dinas Perdagangan dan Persindustrian, menfasilitasi semua pedagang pasar Besuki baik yang berjualan di dalam pasar, di luar pasar maupun yang saat ini menempati pasar relokasi di jalan Maduran.
Politisi Partai Demokrat itu meminta, melalui pertemuan tersebut semua padagang bisa mencari jalan keluar bersama, jika mereka menolak rencana pembangunan pasar baru. Yang pasti kata Hadi, DPRDF meminta agar semua pedagang di Besuki mendapatkan fasilitas sama agar mereka nyaman mencari rejeki.